Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengusulkan agar program Kartu Prakerja untuk diaudit demi menghindari mubazir anggaran.
Ia juga menyayangkan pengadaan proyekk Kartu Prakerja yang dilakukan di tengah kesulitan masyarakat menghadapi pandemi.
Fadli menilai bahwa program Kartu Prakerja berpotensi terjadi penyelewengan dana. Terlebih, pengadaan tender dalam proyeknya tidak dilakukan secara transparan.
"Itu benar-benar penyelewengan dana jadi saya kira harus ada audit. apalagi prosedurnya tidak dilakukan melalui sebuah tender yang terbuka secara transparan," kata Fadli saat menjadi narasumber dalam konten YouTube Refly Harun, Selasa (5/5/220).
Fadli juga menyebut bahwa perlibatan Staf Khusus Presiden dalam pengadaan proyek Kartu Prakerja meruntuhkan semangat demokrasi dalam memberantas korupsi kolusi dan nepotisme.
"Apalagi itu tadinya dilakukan kalau tidak salah yang dilakukan dengam melibatkan oknum-oknum staf khusus. Jadi semangat reformasi yang menolak KKN sekarang dipertontonkan dengan telanjang," kata Fadli lagi.
Menurut Fadli, semuanya harus dievaluasi kalau pemerintah memang ingin membantu masyarakat dalam situasi darurat pandemi ini, lebih baik langsung memberi cash transfer.
"Kalau ada masyarakat yang tak punya rekening, langsung saja dibagikan melalui jalur jalur pemerintahan desa sampai ke RW dan RT. itu jauh lebih membantu ketimbang membuat modul. Apalagi masyarakat di pedesaan yang akses internetnya kurang," usul Fadli.
Fadli juga memprediksi bahwa Program Kartu Prakerja tidak akan tepat sasaran sehingga membuat uang negara hilang dengan percuma.
Baca Juga: Bawa Jenazah Covid-19, Sopir Ambulans DKI: Saya Takut dan Deg-degan
"Program ini pasti tidak akan tepat sasaran. Tidak akan sampai kepada masyarakat. Ini ada uang negara, uang rakyat, itu hilang percuma," kata Fadli.
Berita Terkait
-
Langka! Fadli Zon Akhirnya Puji Presiden Jokowi karena Satu Kebijakan Ini
-
Cucu Belajar Kerajinan Lewat YouTube, Susi Pudjiastuti: Ini Gratis Loh!
-
Bupati Boltim Skakmat Bupati Lumajang soal Bansos, Fadli Zon: Keren Nih
-
Moeldoko Minta LKPP dan BPKP Lakukan Pendampingan Kartu Prakerja
-
Banyak Masalah, Fraksi PKS Minta Pemerintah Hentikan Program Kartu Prakerja
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa