Suara.com - India akan melakukan operasi evakuasi besar-besaran pada warganya yang tersebar di luar India dan terkena dampak lockdown di negara mereka tinggal.
Untuk tahap pertama, India menyiapkan 60 penerbangan untuk memulangkan ribuan orang India yang terdampar di luar negeri karena lockdown akibat virus corona. Rencananya akan tiba di pada hari Kamis (07/08).
Seperti diberitakan BBC News, sebanyak 15.000 orang India diperkirakan akan kembali dengan penerbangan Air India yang disiapkan khusus dari 12 negara.
Sedangkan menurut pemberitaan media lokal India, sekitar 200.000 orang India akan dibawa pulang. Jika berhasil, ini akan menjadi misi evakuasi terbesar India sejak 1990, ketika menyelamatkan 170.000 warga sipil dari Kuwait selama Perang Teluk.
India menghentikan semua penerbangan internasional pada bulan Maret sebelum lockdown untuk membatasi penularan Covid-19. Sejak itu, India melakukan operasi yang mereka sebut Vande Bharath (memuji India) untuk membawa kembali warganya.
Maskapai penerbangan nasional India tersebut, akan melakukan penerbangan ke Amerika Serikat, Inggris, Arab Saudi, Singapura, Qatar dan Malaysia, dan negara-negara lain. Misi India di UEA sendiri telah berhasil memulangkan sebanyak 197.000 warganya sejauh ini.
Sebagian besar penerbangan akan mendarat di negara bagian Kerala, India selatan. Pemerintah India mengatakan setiap penerbangan akan membawa 200-250 penumpang.
Para kru yang melaksanakan misi evakuasi tersebut akan dibekali dengan alat pelindung, dan semua penumpang wajib memakai masker dan mengikuti aturan jarak sosial dan protokol kesehatan lainnya.
Siapa pun yang menunjukkan gejala selama penerbangan tersebut, akan dipindahkan ke ruangan isolasi khusus yang sudah disediakan di dalam pesawat.
Baca Juga: 286 WNI Jemaah Tabligh Ditahan Kepolisian India
Para pejabat mengatakan kepada BBC bahwa warganya yang lanjut usia, wanita hamil, mereka yang mendapatkan perawatan medis khusus. Serta mereka yang 'berkebutuhan khusus' akan mendapatkan preferensi pertama untuk naik ke penerbangan.
Para penumpang juga akan dikenakan pemeriksaan yang sangat ketat sesampainya di India dan akan dikarantina selama setidaknya 14 hari. Negara sudah menyiapkan tempat karantina di rumah sakit dan rumah perawatan sementara.
Setiap warga yang akan dijemput ini akan dikenakan biaya yang akan ditanggung oleh masing-masing alias tidak gratis. Harga tiket akan bervariasi berdasarkan keberangkatan.
Menteri Luar Negeri India, S Jaishanker menghimbau kepada warganya yang berada di luar negeri untuk tetap berkomunikasi dengan kedutaan besar di tempat mereka tinggal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
JATAM: Negara Abai Lindungi Warga dari Dampak Beracun Tambang Nikel di Halmahera
-
Sebut Soeharto Tak Layak Jadi Pahlawan, GUSDURian: Selama Orba Banyak Lakukan Dosa Besar
-
Mafia Tanah Ancam Banyak Pihak, JK: Saya Sendiri Korbannya, Harus Dilawan Bersama!
-
Gusdurian Tolak Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sarat Kepentingan Politik dan Relasi Keluarga!
-
Prabowo Dikabarkan Lakukan Pelantikan Sore Ini, Arif Satria jadi Kepala BRIN?
-
YES 2025 Siap Jadi Ruang Anak Muda Bersuara untuk Ekonomi Indonesia yang Hijau dan Inklusif
-
Buruh Dorong Kasus Marsinah Diungkap Kembali, Apa Kata Istana?
-
Terjerat 3 Kasus Korupsi, Segini Total Kekayaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Si Tuan Tanah
-
Skandal Chromebook: Kejagung Limpahkan Berkas Nadiem Makarim dan Tiga Tersangka Lain
-
KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Paulus Tannos Ditunda 2 Pekan