Suara.com - Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menilai semestinya pemeritah pusat memberikan kewenangan lebih kepada pemerintah daerah dalam penanggulangan pandemi virus corona.
Menurut Fahri Hamzah, layanan kesehatan yang ada di daerah berhak untuk menyelenggarakan tes virus corona sehingga tidak melulu mengacu dengan pelayanan pusat.
Ia menyoroti strategi pemerintah yang justru membentuk tim khusus sebagai bagian dari strategi penanganan.
"Gak usah bentuk tim ini, rekrutmen ini, pra ini, pra itu. Atur semua ini biar dialirkan kepada masyarakat," ungkap Fahri Hamzah dalam video di kanal YouTubenya seperti dikutip Suara.com, Sabtu (9/5/2020).
Dalam tayangan yang bertajuk "Fahri Hamzah: Lagi Pandemi Menterinya Berantem Sendiri" tersebut, Fahri Hamzah menegaskan pemerintah perlu menghidupkan puskesmas dengan cara membagikan alat rapid test.
"Hidupkan itu puskesmas. Kita punya sekitar 7 ribu desa, kira-kira 7-10 ribu puskesmas,. Kasih mereka alat tes untuk mendata orang yang sakit" sambungnya.
Dengan begitu, kata Fahri Hamzah, penanganan pandemi virus corona akan lebih efektif dan efesien.
"Ngapain ngecek anggota DPR, anggota kabinet, ini orang udah punya mekanisme. Yang perlu mengecek dan melacak di mana larinya virus adalah kasih ke puskesmas-puskesmas, mereka udah punya metode, di sana ada dokter dan perawatnya," tukas Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah lantas kembali menyinggung pembentukan tim dalam penanganan virus corona. Ia menyebutkan, pihak yang terpilih, adalah orang yang kurang memahami struktur pemerintahan.
Baca Juga: Bangun Optimisme, Menpora : Kita Tidak Boleh Berhenti Berkarya
"Itu sistem yang sudah ada, already in plan in our system. Jadi gak perlu bikin yang baru. Ini bikin yang baru dan terdiri dari orang-orang yang nggak pernah di pemerintahan. Gak paham negara itu strukturnya seperti apa," ujarnya.
Bahkan mantan pendiri Partai Gelora tersebut kemudian menyoroti sosok Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang kekinian dinilai bungkam di tengah pandemi virus corona.
"Itu kaya menteri kesehatan, orang nggak ngerti. Sebentar lagi, tiba-tiba banyak. Tiba-tiba kabur sekarang gak ada suaranya" tabahnya.
Selain itu, ia juga menyinggung peran stafsus milenial presiden.
"Pejabat-pejabat yang baru muncul, milenial-milenial ini yang gak ngerti apa-apa tentang UUD, gak pernah baca UU, gak ngerti struktur negara, gak ngerti ada pulau, desa di republik ini, pada bingung semua," terangnya.
Sebagai simpulan, Fahri Hamzah mengatakan bahwa untuk mengatasi pandemi virus corona ini, presiden perlu mengelola otonomi yang ada sehingga rakyat tidak semakin dibuat kebingungan.
Berita Terkait
-
WHO: Pasar di Wuhan Berperan dalam Penyebaran Virus Corona
-
Bangladesh Selamatkan Pengungsi Rohingya yang Terombang-ambing di Laut
-
Supaya Tak Terbuang Percuma, Kentang di Washington Dibagikan Secara Gratis
-
Anies Jamin Biayai Kuliah Anak Nakes yang Gugur, Publik: Ga Usah Gede Omong
-
Kediaman Mewah Presiden Jadi 'Rumah' Dokter dan Perawat selama Pandemi
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Bahlil Temui Prabowo, Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Sudah Sangat Layak
-
Tragis! Niat Numpang Tidur di Masjid, Mahasiswa Tewas Dihajar, Kepala Dilempar Kelapa
-
Kesaksian di Sidang MKD Dugaan Pelanggaran Etik: Tak Ada Bahasan Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR
-
Heboh Gudang Ompreng MBG di Jakut Palsukan Label Halal, APMAKI: Pelaku Harus Ditindak Tegas!
-
Prabowo Pertimbangkan Nama Soeharto jadi Pahlawan Nasional
-
Indonesia Terima Airbus A400M Pertama, Prabowo Rencanakan Pembelian 4 Unit Tambahan
-
Pengamat Ungkap Kontras Jokowi dan Prabowo, Dulu 60% Kepuasan Publik Tenang, Kini 90% Sepertiga 98
-
Waspada! BPOM Rilis 23 Kosmetik Berbahaya, Cek Daftarmu Sebelum Terlambat
-
Viral Mau Cari Lelaki Pintar, Tinggi, dan Tampan: Ini Fakta Sebenarnya Isi Pidato Megawati
-
Geger Ijazah Gibran: Roy Suryo ke Australia, Klaim Kantongi Bukti Langsung dari Petinggi UTS