Suara.com - Akun Facebook Gie Harsono atau @gie.harsono.3 membagikan unggahan yang mengklaim bahwa FPI membubarkan diri. Unggahan itu dibagikan pada Minggu (10/5/2020).
Ia bahkan menambahkan narasi yang menyebut FPI akan bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Berikut ini narasinya:
"Horeee…FPI membubarkan diri, ingin bergabung menjadi warga NU. Alhamdulillah."
Dalam postingan itu, akun Facebook Gie Harsono juga melampirkan foto banyak orang yang mengenakan seragam Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser).
Saat tangkapan layar diambil, postingan akun Facebook Gie Harsono ini telah mendapatkan 67 like, 125 komentar dan satu kali dibagikan.
Benarkah FPI membubarkan diri dan ingin bergabung dengan NU?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Senin (11/5/2020), unggahan akun Facebook Gie Harsono yang mengklaim bahwa FPI membubarkan diri dan ingin bergabung dengan NU adalah salah atau keliru.
Baca Juga: FBLP: Surat Edaran Menaker Soal THR Makin Rugikan Buruh di Tengah Pandemi
Foto yang diunggah akun Facebook Gie Harsono juga tidak membuktikan narasi yang ditulisnya.
Kejadian sebenarnya dalam foto tersebut terjadi ketika masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, tepatnya Rabu, 10 April yang dihadiri oleh Calon Wakil Presiden (Cawapres), Ma’ruf Amin dan Ketua Umum GP Ansor, Gus Yaqut Cholil Qoumas.
Itu merupakan foto acara Apel Akbar Banser se-Kabupaten Lamongan, Tuban dan Bojonegoro, dan deklarasi Gerakan Rabu Putih.
Foto itu dapat dilihat pada artikel yang ditayangkan situs realitarakyat.com dan breakingnews.co.id dengan judul "KH Ma,ruf Amin Berharap Kedepan Ada Kader Ansor Yang Jadi Presiden RI" dan "Di Hadapan Ribuan Kader Banser Kiai Ma’ruf Bernostalgia saat Pimpin Ansor Koja."
Artikel-artikel tersebut diterbitkan pada bulan April 2019 yang lalu. Foto tersebut tidak ada kaitannya dengan informasi seperti klaim yang disebarkan oleh akun Facebook Gie Harsono.
Klaim narasi akun Facebook Gie Harsono yang mengatakan FPI membubarkan diri dan ingin bergabung menjadi warga Nahdlatul Ulama (NU) juga tidak benar. Dari pemberitaan beberapa media daring pihak FPI mengatakan organisasinya tetap ada, hanya saja tidak mempunyai Surat Keterangan Terdaftar (SKT) di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Pemerintah Beri Kuota 100 GB Gratis Saat Wabah Corona?
-
CEK FAKTA: Beredar Foto Sebut Erick Thohir Bukan Pribumi Muslim, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Benarkah Indonesia Berencana Buat Program 1 Suami 2 Istri?
-
CEK FAKTA: Benarkah Satgas Covid-19 Semprot Jamaah Saat Salat Tarawih?
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Penampakan Hantu di RS Covid-19 Galang, Batam?
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui