Suara.com - Filipina akan memperpanjang lockdown hingga sembilan minggu di sejumlah daerah akhir pekan ini.
Menurut sang presiden ini akan menjadi lockdown paling panjang dan ketat di dunia dalam mengatasi wabah Covid-19.
Presiden Rodrigo Duterte menyebutkan rencana memperpanjang lockdown tersebut dalam pertemuan dengan gugus tugas covid-19 Filipina yang ditayangkan di televisi pemerintah pada hari Selasa (12/05).
Namun dalam pertemuan tersebut tidak disebutkan secara spesifik daerah-daerah yang ditetapkan.
Menyadur dari Channel News Asia, aturan yang diperpanjang tersebut juga akan berbeda dengan tren pelonggaran lockdown global saat negara-negara berusaha untuk mencapai keseimbangan antara pembatasan dan pemulihan untuk mengurangi kerusakan ekonomi.
Jika masa perpanjangan itu benar-benar diterapkan, akan lebih lama dari karantina wilayah di Kota Wuhan yang mencapai 76 hari.
Sedangkan di Manila, masih menyisakan dua minggu lagi, sejak diperpanjang pada bulan lalu.
Perpanjangan masa karantina wilayah di Filipina nantinya akan memakan waktu hingga 11 minggu atau 80 hari lamanya.
Filipina telah mencatat lebih dari 11.000 kasus positif virus corona dan mencatatkan kasus kematian 751. Sejauh ini Filipina telah menguji 158.000 orang.
Baca Juga: ASEAN Para Games 2020 Filipina Batal, Ini Kata Menpora
Presiden Duterte mengatakan langkah-langkah juga akan dilonggarkan di beberapa tempat. Namun terus mengingatkan untuk waspada dan memakai masker adalah 'suatu keharusan'.
"Bagi mereka yang diizinkan keluar dan bekerja dan bagi yang tidak, ingat bahwa pelonggaran pembatasan ini bukan untuk mengatakan Covid tidak ada lagi," kata Duterte pada pertemuan tersebut.
"Kita tidak bisa membiarkan gelombang kedua atau ketiga terjadi." pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut