Suara.com - Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutanaean mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengungkap data pasien virus corona (Covid-19) secara transparan.
Pemerintah pusat khususnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dituduh tidak transparan terkait kasus kematian Covid-19.
Tuduhan itu dilayangkan Anies saat diwawancara oleh media asing, The Sydney Morning Herald.
Menanggapi hal itu, Ferdinand mengaku mendukung Anies Baswedan.
"Saya mendukung Anies jika memang Kemenkes tidak transparan dan menyembunyikan kebenaran faktual," cuit Ferdinand melalui akun Twitter pribadinya, @FerdinandHaean2, Rabu (13/5/2020).
Ia pun berharap Kemenkes mau memberikan klarifikasi atas tuduhan menutupi data jumlah kematian sebenarnya akibat Covid-19.
"Maka Kemenkes perlu klarifikasi apakah ini benar atau tidak. Ini negara bukan organisasi liar tanpa bentuk," ujarnya.
Ferdinand pun mendesak, "Supaya tidak jadi kontroversi dan fitnah, Kemenkes harus jawab".
Namun dalam cuitan sebelumnya, Ferdinand juga meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membuka data tentang Covid-19 sejak Januari sebagaimana yang diklaim Anies.
Baca Juga: Presiden Jokowi Naikkan Lagi Iuran BPJS Kesehatan Mulai 1 Juli 2020
"Sebetulnya tidak sulit membuktikan klaim ini apakah benar atau tidak, atau hanya sekedar omong kosong untuk mengangkat citra politik saja. Baiknya Pemprov DKI Jakarta membuka dokumen Pemprov tentang Covid-19 sejak Januari. Elektronik dan hard copy, ada tidak?" ujarnya.
Dengan dibukanya data versi Pemprov DKI Jakarta ini, Ferdinand yakin pernyataan Anies yang dilontarkan kepada media asing tidak hanya menjadi kontroversi semata.
"Kalau saja DKI Jakarta membuka dokumen Covid-19 sejak Januari misalnya, notulen rapat, disposisi Gubernur, Perintah Gubenrur kepada Dinas Kesehatan, baik secara elektronik maupun tertulis, maka saya pikir klaim Anies sudah pantau Covid bahkan dilarang test sejak Januari, tidak akan jadi kontroversi," tuturnya.
Untuk diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta Kementerian Kesehatan RI untuk transparan terkait data pasien positif Covid-19.
Dalam artikel yang diterbitkan The Sydney Morning Herald pada 7 Mei 2020, disebutkan bahwa Anies frustrasi dengan pemerintah nasional khususnya dengan Kementerian Kesehatan karena kurangnya transparansi.
"Dari pihak kami, bersikap transparan dan memberi tahu (publik) apa yang harus dilakukan adalah memberikan rasa aman. Tetapi Kementerian Kesehatan bersikap sebaliknya, bahwa transparan akan membuat panik. Itu bukan pandangan kami," ujar Anies kepada media asing tersebut.
Berita Terkait
-
Para Menteri Serang Anies, Rocky Gerung Anggap Seperti Menggarami Laut
-
Sempat Berselisih, Anies Akan Umumkan Bansos Tahap Dua Bareng Mensos
-
Anies Baswedan Laporkan Kasus Corona, Ferdinand: Prestasi Atau Kegagalan?
-
Sanksi PSBB Selama Ini Tak Bisa Diterapkan, Anies Terbitkan Aturan Baru
-
Singgung Herd Immunity, Guru Besar FKUI: Pasien Meninggal Bisa Bertambah
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga