Suara.com - Sebagai salah satu negara di Eropa yang sempat mendapat dampak terparah akibat Covid-19, Italia kini dikabarkan siap untuk melonggarkan pembatasan wilayah atau lockdown, namun dengan risiko yang telah diperhitungkan.
Hal tersebut diakui oleh Perdana Menteri Giuseppe Conte, Italia mengambil "risiko yang diperhitungkan" ketika bergerak untuk lebih melonggarkan lockdown.
"Kami menghadapi risiko yang diperhitungkan bahwa kurva penularan kemungkinan akan naik lagi," kata Conte dalam pidato yang ditayangkan Sabtu (16/05) dikutip dari BBC News.
"Kita harus menerimanya, kalau tidak kita tidak akan pernah bisa memulai lagi," tambahnya.
Perdana menteri mengatakan bisnis Italia tidak mampu menunggu sampai vaksin ditemukan. "Kita akan berakhir dengan struktur ekonomi dan sosial yang sangat rusak" ujarnya.
Beberapa wilayah Italia menyerukan pelonggaran pembatasan yang lebih cepat, namun perdana menteri mengatakan mereka akan melakukan usaha secara bertahap untuk menghindari gelombang kedua kasus.
Gym, kolam renang, dan pusat olahraga akan dibuka kembali pada 25 Mei, sementara bioskop dan teater pada 15 Juni. Toko-toko dan restoran-restoran juga akan dibuka kembali mulai 18 Mei dengan tetap melakukan jarak sosial.
Conte juga mengumumkan akan mengizinkan perjalanan dari dan menuju Italia mulai 3 Juni. Wisatawan dari negara UE juga dapat memasuki Italia tanpa harus menjalani karantina dua minggu.
Gereja-gereja Katolik sedang mempersiapkan dimulainya kembali Misa pada hari yang sama, tetapi akan ada jarak sosial yang ketat dan umat harus mengenakan masker. Begitu juga dengan agama lain juga akan diizinkan untuk mengadakan upacara keagamaannya.
Baca Juga: Prediksi Dokter Italia: Covid-19 Melemah, Hilang Sebelum Vaksin Ditemukan
Pengumuman mengenai rencana memulai kembali bisnis dan kegiatan lain tersebut datang tak lama setelah negara melaporkan penurunan dalam jumlah kematian hariannya.
Dilaporkan lebih dari 900 kematian pada 27 Maret, tetapi pihak berwenang mengatakan ada 153 dalam 24 jam terakhir. Di Italia 31.763 orang telah meninggal akibat virus corona, angka tertinggi ketiga di belakang AS dan Inggris.
Awal pekan ini, pemerintah menyetujui paket stimulus sejumlah 55 miliar euro yang dirancang untuk menanggulangi dampak ekonomi pada bisnis dan keluarga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta