Suara.com - Wabah virus Covid-19 menyebabkan Jepang mengalami resesi dan para pengamat mengatakan besar kemungkinan akan "mencatat kinerja ekonomi terburuk" sejak Perang Dunia Dunia.
Ini adalah resesi pertama Jepang sejak 2015.
Konsumi kolaps sejak pemerintah meminta warga untuk berada di rumah dan dunia usaha tutup pada April untuk menekan penyebaran wabah Covid-19.
Jepang tidak menerapkan karantina wilayah secara total, namun memberlakukan keadaan darurat pada bulan April yang berdampak secara signifikan terhadap rantai pasokan dan dunia usaha.
Tingkat penyusutan tahunan kekuatan ekonomi terbesar ketiga dunia ini mencapai 3,4% pada tiga bulan pertama 2020.
Karena virus corona, dunia hadapi resesi yang lebih buruk daripada Depresi Besar tahun 1930-an Kebangkitan warung makan kaki lima di Jepang Virus corona: Mengapa Jepang menggelar 'sangat sedikit' tes Covid-19?Pada kuartal keempat 2019, ekonomi Jepang menyusut 6,4% - antara lain disebabkan oleh kenaikan pajak penjualan dan Topan Hagibis - yang mendorong Jepang secara teknis telah mengalami resesi.
Perekonomian berbagai negara terkena dampak langsung dari wabah virus corona dan diperkirakan angka kerugian secara global tak kurang dari US$8,8 triliun.
Sebelumnya, Jerman dan Prancis juga mengumumkan mereka mengalami resesi.
Jepang sudah mencabut keadaan darurat di 39 dari 47 prefektur, namun prediksi menyebutkan situasi pada kuartal ini tidak menggembirakan.
Baca Juga: ICW: Dokumen Perjanjian Kerjasama Kartu Prakerja Harus Dibuka ke Publik
Survei terhadap para analis yang dilakukan kantor berita Reuters memperlihatkan, ekonomi Jepang pada periode April hingga Juni akan menyusut 22%.
Jika demikian keadaannya, maka ini akan menjadi penyusutan terbesar dalam sejarah Jepang modern.
Pemerintah sudah mengumumkan paket stimulus senilai US$1 triliun, yang terbesar yang pernah dikeluarkan pemerintah, dan bank sentral telah juga memperluas cakupan stimulus untuk kedua kalinya pada April.
Perdana Menteri Shinzo Abe berjanji mengumumkan bujet kedua untuk mendanai kebijakan-kebijakan ekonomi dengan tujuan menekan dampak ekonomi dari wabah virus corona.
Bagaimana Jepang bisa bangkit dari keterpurukan?Tantangan yang dialami Jepang bisa dikatakan unik karena selama beberapa dekade mengalami stagnasi, jika dibandingkan dengan perekonomian Amerika Serikat dan China misalnya.
Jepang juga sangat tergantung dengan ekspor dan tidak punya kontrol yang besar terkait permintaan konsumen di negara lain, yang dalam beberapa bulan terakhir terdampak hebat oleh kebijakan karantina wilayah untuk menekan wabah Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Kedok Bejat Terbongkar! Ini Kronologi Ustaz Masturo Rohili Cabuli Anak Angkat Sejak SMP
-
Bareskrim Gelar Perkara Pekan Ini! Jalan Lisa Mariana Menuju Status Tersangka Kian Dekat?
-
Detik-detik Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, hingga Diberi Wejangan Tegas
-
'Pasal Jantung' Bermasalah Jadi Alasan UU Tapera Inkonstitusional, Begini Penjelasannya
-
Prabowo Kerahkan TNI-Polri Gebuk 1.000 Tambang Ilegal, Perintahkan Tutup Jalur Mafia Timah di Babel
-
DPRD Susun Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Pramono Anung Kasih Pesan Penting Ini
-
Ibu-ibu di Sumut Lebam Dihajar Sekuriti Toba Pulp Lestari, PDIP Ancam Bentuk Pansus Agraria
-
2 Kelompok Masyarakat Ngadu ke Fraksi PDIP DPR, Keluhkan Kerusakan Lingkungan dan Konflik Tanah
-
Tok! MK Tegaskan Seluruh Pekerja Tak Wajib Bayar Tapera
-
Prabowo Ngamuk Korupsi Triliunan, Tiba-tiba Singgung Gaji Wartawan: Yang Duitnya Banyak Bos Kalian