Suara.com - Mardigu Wowiek Prasetyo mendadak disorot oleh publik lantaran penjelasannya soal konspirasi virus corona yang ditayangkan di akun YouTube milik Deddy Corbuzier. Ia meyakini jika virus corona adalah buatan Amerika Serikat (AS).
Namun, tak hanya itu, dalam wawancaranya bersama Deddy Corbuzier, Mardigu juga menjelaskan banyak hal, salah satunya adalah soal peraturan kelautan. Ia menilai pemerintah seharusnya bisa mengambil keuntungan dengan adanya selat-selat yang menjadi jalur perdagangan dunia.
Pria yang dijuluki Bossman Sontoloyo itu berkata apabila pemerintah mau "memalak" kapal-kapal yang lewat di selat-selat milik Indonesia maka pendapatan negara bisa bertambah dan bisa membantu menangani permasalahan virus corona.
"Kita tahu di utara Indonesia entah itu Jepang, Hongkong, Korea, Taiwan, China, itu adalah negara produsen. Dua puluh persennya pergi ke North America, delapan puluh persennya pergi ke Asia Barat dan Eropa pasti lewat Selat Malaka. Itu kenapa di Selat Malaka setiap tahun ada 100.000 mother vessel gede," katanya.
Ia lalu mengibaratkan dirinya menjadi presiden Indonesia. Menurutnya, jika ia menjadi presiden, ia akan menarik biaya setiap kapal yang melintas di Selat Malaka dan selat-selat lainnya yang merupakan bagian dari kepulauan Indonesia.
"Saya pernah bilang, if I become a president, kasih gua satu kesempatan, gua buat mereka bayar satu dollar per metrik ton atau satu persen dari nilai barang. Nilai barangnya dua ribu triliun, satu persennya adalah dua ratus billion dollar," ujarnya.
Dengan uang sebanyak itu, kata Mardigu, rakyat Indonesia bisa terbebas dari pajak. Kalaupun ada masalah dari negara adidaya seperti Amerika Serikat, maka tinggal dibagi pendapatannya.
"Itu sama rakyatnya enggak bayar pajak itu pun udah bisa. Ini crazy thing. Tahu nggak apa yang bisa kita lakukan? Oh nanti Amerika marah, China marah, oke kita bagi deh 60% Indonesia, 20% China, 20% Amerika. Kita belah," jelasnya.
Mendengar hal ini, warganet pun sontak terbelah antara yang mendukung dengan yang menolak gagasannya. Bagi yang mendukung, ide yang dikemukakan oleh Mardigu dinilai sangat luar biasa.
Baca Juga: Ditabrak hingga Terjepit Mobil, Pria Korban Lakalantas Ternyata PDP Corona
"This. This. This," kata @nikkoilham.
"Episode terbaik!" tulis @Madariyanhadi.
Namun, tak sedikit juga yang menampik gagasan tersebut dan menilai hal itu telah melecehkan ilmu pengetahuan. Pasalnya, meski terdengar masuk akal namun apa yang dikatakan oleh Mardigu tidak sesuai dengan praktek di lapangan.
Hal ini seperti dikemukakan oleh warganet bernama @rihafiz. Ia menjelaskan bahwa kapal laut yang lewat di wilayah negara lain tidak bisa semena-mena dipalak oleh negara yang bersangkutan.
"Maaf ya, tapi yang beliau katakan itu enggak praktikal. Kenapa? Karena kapal dagang yang lewat teritori laut suatu negara itu diatur dalam Unclos dan enggak bisa "dipalakin" semena-mena. Kalau memang segampang itu kenapa Malaysia & Singapura enggak kepikiran buat "malak" kapal yang lewat Selat Malaka?" tulis @rihafiz.
Hal senada juga diungkapkan oleh akun Twitter bernama @rakhaciptam, @Ekomaung, dan @umaleao.
Tag
Berita Terkait
-
Kembali Catatkan Kasus Covid-19, Korsel Justru Kembali Buka Sekolah
-
Siapa Mardigu Wowiek? Sosok yang Dijuluki Bossman Sontoloyo?
-
Spanyol akan Perpanjang Lockdown Meski Kematian Akibat Covid-19 Menurun
-
Rusia Kecam Sikap Amerika Serikat Terhadap WHO
-
Menlu Retno: Virus Corona Belum Selesai dalam Waktu Dekat
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Densus 88: Ideologi Neo Nazi dan White Supremacy Menyasar Anak Lewat Game Online!
-
Menteri Berulah, Presiden Menanggung Beban? Syahganda Desak Prabowo Gunakan Strategi Sun Tzu
-
Periksa 15 Saksi, KPK Duga Eks Kajari HSU Potong Anggaran Internal dan Cairkan Tanpa SPPD
-
Antisipasi Kepadatan Tahun Baru, 35 KA Jarak Jauh Bisa Naik-Turun di Stasiun Lempuyangan
-
Libur Nataru 2026, Kunjungan Wisatawan ke Malioboro Tembus 1 Juta: Naik Tiga Kali Lipat
-
Cegah Kemacetan, Polisi Siagakan Personel di Titik Rawan Parkir Liar Saat CFN Pergantian Tahun
-
Kementerian PU Percepat Pemulihan Konektivitas, Krueng Tingkeum Dibuka 27 Desember 2025
-
Hindari Macet Malam Tahun Baru, 26 Kereta Api Berhenti di Stasiun Jatinegara
-
Mendagri Salurkan Bantuan untuk Warga Desa Geudumbak, Langkahan, Aceh Utara
-
Tukar 5 Kapibara Jantan, Ragunan Resmi Boyong Sepasang Watusi Bertanduk Bernama Jihan dan Yogi