Suara.com - Ketua KPK Firli Bahuri menyebut peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada hari ini, Rabu (20/5/2020), cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Saat ini bangsa Indonesia tengah diuji ragam permasalahan.
Apalagi, cobaan paling berat yang dirasakan kini mengenai pandemi COVID-19 di Indonesia.
"Pandemi COVID-19, yang kini menjadi permasalahan utama bangsa kita, dan dunia pada umumnya. Perlu kesadaran penuh dan rasa solidaritas serta nasionalisme yang tinggi dari seluruh anak bangsa di negeri ini, untuk bangkit, bersatu, bahu-membahu mengentaskan persoalan ini," ujar Filri melalui keterangannya, Rabu (20/5/2020).
Ia pun percaya masalah COVID-19 dapat dihadapi seluruh elemen bangsa dengan mengimplementasikan nilai-nilai kebangkitan nasional dalam kehidupan.
"Hanya dengan semangat kebangkitan nasional yang mana didalamnya terkandung nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, dapat menyelamatkan kita dan bangsa ini," kata Firli.
Menurut Firli, sudah banyak pelajaran berharga dari esensi hari kebangkitan nasional untuk merespon dinamika serta tantangan kehidupan berbangsa di tanah air. Terdiri dari beraneka ragam suku, agama dan ras, yang tersebar dari Sabang sampai Marauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.
"Ragam perbedaan di negeri ini, bukan menjadi kelemahan, namun justru menjadi kekuatan yang dapat dipersatukan oleh semangat nasionalisme dan patriotisme, yang terkandung dalam hari kebangkitan nasional," ungkap Firli.
Maka itu, Firli dalam peringatan hari kebangkitan nasional, agar semua elemen bangsa dapat bangkit dari segala keterpurukan.
"Bangkit untuk terus maju menyongsong masa depan yang lebih baik lagi. Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, sesuai cita-cita didirikannya negara ini," kata Firli
Baca Juga: Rapat dengan DPR, KPK Sebut Tengah Dalami Program Kartu Prakerja
Apalagi, kata Firli, dalam pemberantasan korupsi semangat kebangkitan nasional juga sangat mutlak diperlukan seluruh elemen bangsa.
"Agar hunusan bilah pedang anti korupsi, dapat melesak masuk kedalam dan mematikan denyut jantung laten korupsi, yang telah berurat akar di negeri ini," tutup Firli.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara