Suara.com - Media sosial kembali digegerkan oleh ulah seorang warganet yang tega menghina petugas medis.
Ia mempertanyakan kinerja tenaga medis dalam menangani pasien corona yang menurutnya tidak memberikan kontribusi apapun.
Hal tersebut awalnya ia sampaikan melalui fitur story pada aplikasi perpesanan WhatsApp.
Dalam status tersebut, ia menghina petugas medis dan menyalahkan mereka karena dinilai telah menyerah dalam menghadapi lonjakan kasus virus corona.
"Emang ngapain? Mijitin pasien corona? Belagak jadi garda terdepan tapi enggak ada kontribusinya kok tiba-tiba bilang menyerah," tulisnya via status WhatsApp.
Melihat status yang bernada provokatif ini, salah seorang koleganya lantas membalas status tersebut. Ia bertanya siapa yang dimaksud dalam status tersebut.
"Siapa yang mbok maksud mas?" kata kolega tersebut. Siapa yang kamu maksud mas.
Sang pemilik status pun menjawab dengan lantang bahwa yang ia maksud adalah tenaga medis tanggap corona yang ada di Indonesia.
Setelah pesan itu, mereka kemudian terlibat cekcok lantaran sang empunya status tak terima dinasehati untuk lebih berhati-hati dalam berkata-kata.
Baca Juga: Terapi Hormon Bisa Buat Wanita Kebal Virus Corona Covid-19, Ini Kata Ahli!
Ia justru semakin membabi buta dan menantang untuk disuntik virus corona stadium empat. Ia mengaku tidak takut dengan virus tersebut dan meyakini bahwa hal itu hanyalah alasan pemerintah untuk membuat kebijakan yang memberatkan masyarakat.
"Nyong aku siap jadi kelinci percobaan. Silahkan suntik virus corona stadium empat. Kalau aku bisa bertahan dan hidup, semua jajaran dan pemerintahan yang menghambat dan bikin kebijakan yang memberatkan dan menggiring masyarakat untuk takut corona untuk mundur dari jabatannya," tulis sang pemilik status.
Ia bahkan melampirkan foto KTP dan SIM sebagai bukti bahwa dirinya bersedia disuntik virus corona. Percakapan ini pun kemudian viral di media sosial usai diunggah oleh akun Instagram bernama @taante_reempong_oficiaal.
Hingga saat ini, unggahan tentang percakapan itu telah mendapat likes sebanyak 4,9 ribu dan dikomentari hingga 730 kali.
Berita Terkait
-
Pakai APD, Viral Video Tenaga Medis Berkerumun Tanpa Physical Distancing
-
Bukan APD atau Makanan, Tenaga Medis Lebih Butuh Kesadaran Masyarakat
-
'Tenaga Medis Bisanya Cuma Ngeluh,' Kata Warganet soal Indonesia Terserah
-
Miris, Curhatan Tenaga Medis Ini Malah Dapat Balasan Pedas dari Warganet
-
Program Khusus Otomotif Bagi Nakes, Apakah Efektif Dongkrak Penjualan?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan
-
Menteri ESDM Bahlil Jelaskan Aturan Baru Soal Perpanjangan IUPK, Ini Syarat Lengkapnya!
-
Kenapa Indonesia Panas Banget? Ini Jawaban Lengkap dari BMKG
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera, OC Kaligis 'Skakmat' Jaksa Pakai Saksi Mereka Sendiri
-
Bukan Feodalisme, Ustaz Adi Hidayat Sebut Cium Tangan Kiai Itu Warisan Adab
-
Semarang Peringati Pertempuran Lima Hari, Generasi Muda Didorong Memaknai Patriotisme
-
Baru Sebulan Menjabat, Purbaya Jadi Menteri Paling Bersinar di Kabinet Prabowo-Gibran
-
Lewat Creative Financing, Dampak Pengurangan DBH untuk Jakarta Bakal Terminimalisir
-
Politik Pangan Nasional, SPI Ungkap Dugaan Pelemahan Bapanas Demi Impor
-
Survei Index Politica: Dapat Nilai 'A', Publik Puas dengan Kinerja Setahun Presiden Prabowo