"Bagian pertama adalah kemenangan. Tetapi virus itu terus menyebar ke luar Cina dan segera di mana-mana," ungkap Shailaja.
Dalam puncak infeksi virus di Kerala, setelah India akhirnya menerapkan kebijakan lockdown pada 25 Maret, Kerala turut mengkarantina 170 ribu warga di bawah pengawasan ketat.
“Kami juga telah mengakomodasi dan memberi makan 150.000 pekerja migran dari negara-negara tetangga yang terjebak di sini oleh penutupan,” kata Shailaja.
"Kami memberi mereka makan dengan benar - tiga kali sehari selama enam minggu." Para pekerja itu sekarang dipulangkan dengan kereta carteran."
Pemahaman dan Pengalaman Masa Lalu Jadi Kunci
Kerala bukannya tanpa hambatan dalam menghadapi pandemi covid-19. Negara bagian berpenduduk sekitar 35 juta orang itu sempat dibayang-bayangi rasa takut.
Warga Kerala banyak yang telah bersiap untuk melarikan diri karena takut dan tak mengerti bagaimana virus corona menyebar dan menular.
Namun, bekal pendidikan yang telah dibangun otoritas Kerala selama bertahun-tahun akhirnya menjadi penyelamat. Orang-orang lebih mudah mengerti saat diberi penjelasan.
"Jika Anda jaga jarak minimal satu meter dari orang lain yang batuk, virus itu tidak akan menyebar. Ketika kami jelaskan itu, orang-orang menjadi tenang dan tetap tinggal di desanya," ujar Shailaja.
Baca Juga: Amerika Serikat Setujui Alat Kontrasepsi Baru yang Berbentuk Gel
Selain bekal pendidikan yang baik, Menkes Shailaja juga bukan tiba-tiba bisa bersikap tanggap saat ada wabah virus Corona.
Pengalaman dengan wabah Nipah--virus penyebab radang otak dan kejang--tahun 2018 menjadi modal penting dari tindakannya sekarang.
Keberhasilan meredam wabah Nipah, diakui Shailaja jadi modal penting bagi dirinya dan tim untuk mengantisipasi virus-virus menular lainnya di Kerala.
Terbantu 'Model Kerala'
Layaknya negara penganut ideologi komunis lainnya, Kerala sudah memiliki pondasi yang kuat dalam menghadapi ancaman dari luar.
Penguatan di bidang pangan--pertanian, kesehatan dan pendidikan membuat warga Kerala jadi tahan banting, termasuk saat pandemi covid-19 menghantam seluruh India.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang