Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklaim masih terus memburu Caleg PDI Perjuangan Harun Masiku. Harun ditetapkan sebagai buron setelah berstatus tersangka dalam kasus suap PAW anggota DPR sejak 8 Januari 2020 lalu.
Harun masiku diduga terlibat dalam pemberian suap kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan dalam kasus suap PAW anggota DPR RI.
"KPK bersama Polri tentu akan terus mencari keberadaan tersangka HAR (harun Masiku). Sekalipun belum berhasil menemukan keberadaan yang bersangkutan," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Senin (1/6/2020).
Dalam vonis persidangan terhadap terdakwa Kader PDI Perjuangan, Saeful Bahri satu tahun delapan bulan penjara, ia terbukti bersama Harun Masiku dan eks komisioner Bawaslu Agustiani Tio Fridelina menyuap Wahyu.
"Artinya bahwa pertimbangan dalam putusan ini menjadi tambahan satu alat bukti yang akan memperkuat sangkaan kepada tersangka Harun," ujar Ali.
Maka itu, Ali berharap persidangan yang kini tengah berjalan dengan terdakwa Wahyu dan Agustiani, semakin membuktikan sangkaan terhadap Harun sebagai pemberi suap.
"Harapan bahwa akhir putusan akan terbukti pula keduanya adalah sebagai penerima suap dalam perkara," imbuh Ali.
Diketahui, KPK melakukan OTT terhadap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan pada Rabu 8 Januari 2020. Dalam tangkap tangan tersebut, Harun Masiku dinyatakan lepas dari penangkapan.
Bahkan, hingga kini, keberadaan Harun masih misterius sejak dilaporkan telah kembali ke Indonesia dari Singapura, satu hari setelah KPK menangkap Wahyu.
Baca Juga: Suap Harun Masiku, Eks Komisioner KPU Wahyu Didakwa Terima Rp 600 Juta
KPK sudah dibantu aparat kepolisian seluruh Polda se-Indonesia untuk menangkap Harun. Namun, kenyataannya masih nihil.
Tag
Berita Terkait
-
Suap Proyek Jalan, KPK Periksa Anggota DPRD Muara Enim Mardalena
-
Irwansyah Setop Perusahaan Filmnya dengan Terdakwa Wawan
-
Dewas Bahas Dugaan Pelanggaran Kode Etik Deputi Penindakan KPK Karyoto
-
Gara-gara Wawan, Irwansyah Capek Dipanggil KPK Terus
-
Mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan Didakwa Terima Suap Rp 600 Juta
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara