Suara.com - Seorang warga Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan menuntut petugas memindahkan pemakaman jenazah istrinya yang dikuburkan di tempat pemakaman khusus covid-19 ke makam keluarga.
Andi Baso Ryadi Mappasulle mengaku mendapat perlakuan tidak adil atas kematian istrinya, Nuryani Abrar, yang harus dimakamkan di Macanda, tempat penguburan khusus pasien covid-19.
BACA JUGA: Viral Video Warga Usir Tim Medis, Disebut Sudah Tak Lagi Percaya Covid-19
Menyadur dari Terkini.id --jaringan Suara.com, Andi menuntut agar istrinya dipindahkan ke pekuburan keluarga lantaran kematiannya bukan karena covid-19.
Nurhayani Abrar meninggal setelah terkena stroke dan pecah pembuluh darah. Hasil uji swab-nya pun menunjukkan bahwa Nurhayani negatif terinfeksi covid-19.
Meski demikian, Nurhayani divonis sebagai PDP oleh Rumah Sakit Bhayangkara Makassar lantaran almarhumah memiliki riwayat penyakit kelainan radang paru-paru.
"Almarhumah kriterianya sudah masuk ke sana, walaupun almarhumah meninggal karena ada bekuan darah di oraknya. Itu yang menyebabkan dia meninggal," terang Kombes Pol Farid, Kepala RS Bhayangkara Makassar (3/6/2020).
Ia juga menjelaskan, setiap pasien yang memiliki kelainan paru-paru maka dikategorikan sebagai Pasien dalam pengawasan (PDP), sehingga ketika meninggal juga harus ditangani sesuai protokol pemakaman jenazah covid-19.
BACA JUGA: Viral Video Keluarga Diduga Pasien PDP Ngamuk di Rumah Sakit
Baca Juga: Periksa Panitera PN Jakut, KPK Gali Peran Nurhadi Dalam Penanganan Perkara
"Walaupun dia masuk bukan dengan status PDP dan meninggal karena sebab lain, namun punya gejala PDP, maka tetap ditetapkan status PDP. Itu merujuk pada keputusan pemerintah," kata Farid.
Menanggapi tuntutan pemindahan makam oleh suami almarhumah dari pemakaman khusus covid-19 ke pemakaman keluarga, Farid mengatakan bahwa keputusan ada di tangan gugus tugas covid-19.
"Ini keputusan dari pemerintah, bukan rumah sakit. Kita hanya menegakkan prosedur di sini. Tapi kalau dia keberatan silakan ke gugus tugas," sambuh Farid.
Farid menambahkan, kalaupun terpaksa harus dipindah ke pekuburan keluarga, ia meminta afar pihak keluarga bersabar sampai pandemi berlalu.
"Nanti pandemi selesai barulah rencana relokasi pemakaman. Kalau sekarang, kasihan gugus tugas," tandas Farid.
Berita Terkait
-
RS Kirim Jasad Pasien Corona, Warga Desa di Klaten Jalani Isolasi Mandiri
-
Tolak Protokol Pemakaman Covid-19, Warga Dobrak Kamar Jenazah di Manado
-
Petugas Jenazah: Kami Bertindak Seperti Ini Adalah Pemakaman Kami Sendiri
-
Tolak Jenazah Pasien Corona, Warga Honduras Bentrok dengan Polisi
-
Jenazah Diantar Cuma Sampai Gang, PDP Terpaksa Dimakamkan Warga Tanpa APD
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram