Suara.com - Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus melonjak setiap harinya. Merujuk dari data pemerintah, Rabu (17/6/2020), ada tambahan sebanyak 1.031 kasus positif sehingga total ada 41.431 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengklaim, pihaknya tetap berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan di seluruh Tanah Air terkait tingginya kasus virus corona.
Temuan kasus tersebut, lanjut dia, diperoleh berdasarkan penelusuran kontak dekat dari pasien positif yang kekinian berada di rumah sakit.
"Komunikasi yang kami lakukan ke Dinas Kesehatan terkait masih tingginya kasus, ini diperoleh dari tracing atau penelusuran kontak dekat dari kasus positif yang dirawat di rumah sakit, itu dilakukan secara agresif dan kemudian dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan PCR atau TCM," kata Yurianto dalam keterangannya di Gedung BNPB, Rabu sore.
Yurianto mengatakan dengan adanya temuan tersebut menunjukan jika pihaknya telah melalukan pengujian secara masif dalam beberapa minggu ke belakang. Menurut Yurianto, penelusuran berbasis tracing agresif menjadi penting guna mengidentifikasi kasus positif Covid-19.
"Ini menunjukkan bahwa testing masif telah kami mulai dan laksanakan dalam beberapa Minggu. Berbasis pada tracing agresif. Ini menjadi penting, karena kami bisa mengidentifikasi kasus positif," jelasnya.
"Kemudian kami bisa menentukan langkah lanjut, di antaranya melakukan isolasi ketat dan rawatan manakala ada gejala siginfikan agar tidak menjadi sumber penularan," tambah Yurianto.
Hanya saja, tracing agresif yang dilakukan guna mengidentifikasi kasus positif belum bisa menjangkau kontak erat 100 persen. Yurianto mengatakan, perlu adanya kebiasaan baru dalama beraktivitas tanpa mengindahkan protokol kesehatan.
"Tracing agresif belum menjangkau 100 persen kontak erat. Oleh karena itu, kita harus mengubah kebiasaan baru dalam konteks berkomunikasi secara sosial, di dalam konteks melaksanakan aktivitas produktif dengan mematuhi protokol kesehatan. Kita harus disiplin menjaga jarak, menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan," papar Yurianto.
Selain temuan kasus positif, pemerintah juga mencatat adanya tambahan pasien yang dinyatakan sembuh dan meninggal.
Baca Juga: Ramai Orang Beli Nasal Plug, Efektif Cegah Virus Corona?
Yurianto mengatakan, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dilaporkan juga bertambah 540 orang sehingga total ada 16.243 pasien yang dinyatakan sembuh.
"Kasus sembuh total secara akumulatif sebanyak 16.243 orang," sambungnya.
Selanjutnya, Yurianto menyebut ada 45 pasien yang dinyatakan meninggal dunia akibat virus corona. Sehingga, total pasien meninggal dunia berjumlah 2.276 orang.
"Kasus meninggal dunia sebanyak 45 orang, total sebanyak 2.276 orang," papar Yurianto.
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Bambang Tri Siap Jadi Saksi Sidang Ijazah Jokowi, Klaim Punya Bukti Baru dari Buku Sri Adiningsih
-
Wamenkum: Penyadapan Belum Bisa Dilakukan Meski Diatur dalam KUHAP Nasional
-
Hindari Overkapasitas Lapas, KUHP Nasional Tak Lagi Berorientasi pada Pidana Penjara
-
Kayu Hanyutan Banjir Disulap Jadi Rumah, UGM Tawarkan Huntara yang Lebih Manusiawi
-
Video Viral Badan Pesawat di Jalan Soetta, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Tiga Hari!
-
KemenHAM: Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Paling Banyak Terjadi di Sektor Lahan
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
-
Perpres Baru Bisnis dan HAM Masih Menunggu Teken Menko Airlangga