Suara.com - Massa aksi "Selamatkan NKRI dan Pancasila dari Komunisme" yang menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila mengirim perwakilannya ke dalam Gedung DPR untuk melakukan audensi. Rencananya mereka disebut akan bertemu pimpinan DPR, namun hingga 30 menit berjalan, pimpinan belum juga datang.
Pantauan Suara.com, perwakilan massa diwakilkan oleh Ketua Umum FPI Sobri Lubis, Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak, Ketua PA 212 Slamet Maarif dan lainnya.
Kedatangan mereka justru disambut oleh beberapa perwakilan dari Fraksi PKS, mulai dari Jazuli Juwaini, Mardani Ali Sera, Aboe Bakar Alhabsyi, Bukhori dan dari Fraksi PAN diwakili Ali Taher.
Perwakilan massa aksi Slamet mengatakan bahwa mereka menginginkan bertemu langsung dengan pimpinan DPR untuk kemudian melakukan audensi.
"Jadi pertama terima kasih kepada kawan-kawan PKS yang memang sudah satu pemikiran, satu sikap dengan kita tentang rancangan undang-undang ini. Tetapi kami juga menyampaikan amanah umat yang di luar agar bisa bertemu pimpinan DPR RI. Mungkin nanti Ustad Yusuf Martak juga akan memberikan kepada pimpinan DPR RI," tutur Slamet di ruang KK I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Menanggapi keinginan Slamet, Jazuli yang mewakili PKS kemudian menyatakan memang lebih sesuai apabila pernyataan dari perwakilan massa disampaikan langsung kepada pimpinan DPR yang diketuai Puan Maharani.
"Mungkin pernyataan sikap nanti bagus disampaikannya kepada pimpinan DPR saja supaya lebih pas dan lebih berwibawa," ujar Jazuli.
Sementara itu, Yusuf Martak menegaskan kembali bahwa yang ingin mereka temui adalah pimpinan DPR.
"Datang ke tempat ini mau menyampaikam aspirasi masyarakat yang sudah melalui beberapa tahapan tapi tampaknya masih belum mendapat repson positif dari DPR. Jadi saya sepakat tidak akan membacakan apapun apabila ketua tidak hadir, ketua kenapa harus takut hadir?," kata Yusuf.
Baca Juga: Massa PA 212 Demo di Gedung DPR, Pengalihan Arus Lalin Bersifat Situasional
Berita Terkait
-
Ikut Aksi di Gedung DPR, Anak-anak Pecinta Habib Bahar: Bebaskan Habib Kami
-
Aksi di Gedung DPR, Ketua GNPF: Masker Jangan Dibuka, Demi Keselamatan
-
Pembahasan RUU HIP Ditunda, Ngabalin: Pemerintah Fokus Tangani Covid-19
-
Tunda Pembahasan RUU HIP, KSP: Terjadi Perdebatan Luar Biasa
-
Pemerintah Enggan Bahas RUU HIP, PBNU: Berpotensi Menentang Ideologi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting