Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI, Willy Aditya meminta TNI menaruh perhatian serius atas kematian anggota TNI AD Serda Saputra yang tewas di tangan oknum TNI AL. Ia mendesak Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk membuat proses pemeriksaan dan pengungkapan kasus menjadi transparan.
Mengingat kasus serupa yang pernah terjadi kini justru tidak diketahui bagaimana akhirnya oleh publik lantaram tidak transparan. Menurut Willy peristiwa kematiam Serda Saputra harus dijadikan momen menunjukan langkah- reformasi yang telah diambil TNI.
"Panglima TNI saya kira harus mengungkap secara transparan karena peristiwa ini sudah melibatkan dua matra berbeda di TNI. Apalagi oknum yang diduga menjadi pelaku adalah perwira pertama dari matra elit TNI AL. Ini harus selesai dengan cara yang adil dan transparan," kata Willy kepada wartawan, Jumat (26/6/2020).
Ia berujar kasus tersebut harus diungkap secara transparan dengan tidak hanya menyentuh pelaku pembunuhan. Melainkan juga semua pihak yang terlibat dan bertanggung jawab berdasarkan kronologis kejadian.
“Pembunuhan di Tambora ini harus tuntas mengungkap bagaimana seorang TNI AD bisa bertugas di pengamanan lokasi karantina pekerja migran itu. Siapapun yang terlibat mulai dari yang memberi perintah tugas, pelaku dari TNI AL hingga dugaan orang sipil yang terlibat. Kalau ini peristiwa hukum sipil, maka harus diselesaikan dalam peradilan umum,” tegasnya.
Sebelumnya, Dandim 0503/JB, Kolonel (Kav) Valian Wicaksono mengatakan, saat ini POM TNI Angkatan Laut (AL) masih menyelidiki untuk mengungkap motif oknum TNI AL yang menusuk Serda Saputra, anggota Babinsa Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
"Motifnya masih dalam penyelidikan POM AL," kata Valian saat dikonfirmasi, Selasa (23/6/2020).
Valian menjelaskan, bahwa Serda Saputra memang mendapat tugas untuk mengamankan buruh migran yang melakukan karantina mandiri di Hotel Grand Mercure Batavia usai pulang dari luar negeri.
"Kita kan dilibatkan karena kita kan masuk dalam satgas tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Hijaber Vina Aisyah Berlumuran Darah, Dikabarkan Tewas saat Lagi Hamil
Namun, menurutnya, tiba-tiba terjadi sebuah keributan di depan hotel, orang mengaku oknum TNI AL mengamuk. Akhirnya pihak keamanan hotel melaporkan kejadian tersebut ke Serda Saputra selaku Babinsa.
"Jadi ada keributan anggota kita mencoba menyelesaikan tapi malah almarhum yang tertusuk," ungkapnya.
Meurut Valian, Serda Saputra tewas usai menerima tusukan di bagian punggung. Serda Saputra ditusuk menggunakan senjata tajam.
"Di dada sama punggung ditusuk senjata tajam. Sehingga tidak ditembak," ujarnya
Saat ini, pelaku penusuk Serda Saputra sudah diamankan pihak POM TNI. Kendati begitu, belum ada kejelasan motif pelaku menusuk Serda Saputra hingga tewas.
Tag
Berita Terkait
-
NasDem Minta DPR Setop Gaji dan Tunjangan Ahmad Sahroni serta Nafa Urbach
-
Kekayaan Willy Aditya yang Semprot Ahmad Dhani saat DPR Rapat RUU Hak Cipta
-
Tancap Gas! Revisi UU Hak Cipta Diambil Alih Komisi XIII, Target Rampung Tahun Ini
-
Ahmad Dhani 'Digas' Willy Aditya di Rapat UU Hak Cipta: Sekali Lagi, Kami Berhak Keluarkan Anda!
-
Tiga Solusi Vokalis Efek Rumah Kaca untuk Royalti Musik Disambut DPR, Revisi UU Segera Dibahas?
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
Terkini
-
DPR Kritik KPU Rahasiakan Dokumen Capres-Cawapres: Itu Bukan Rahasia Negara!
-
Polda Bali Resmi 14 Orang karena Dicap Perusuh Demo Agustus, 4 di Antaranya Masih Anak-anak
-
Gondol Motor Mertua hingga Perhiasan, Mantan Menantu Jadi Maling di Bekasi
-
Daftar 16 Dokumen Kunci Capres-Cawapres yang Dirahasiakan KPU, dari Ijazah hingga LHKPN
-
Khawatir Gejolak Sosial, Komisi II DPR Minta Mendagri Setop Efisiensi Transfer Dana ke Daerah
-
6 Fakta Kunci Kasus Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit yang Seret Anak Jusuf Hamka
-
Rp 200 Triliun Anggaran Negara Disalurkan ke Kredit, Ekonom: Itu Ilegal
-
Dapat Gaji UMP Selama 6 Bulan, Bagaimana Mekanisme Program Magang 20.000 Fresh Graduate?
-
AGRA Sebut Longsor di PT Freeport Hanya Puncak Gunung Es dari Eksploitasi Mineral di Papua
-
Media Luar Negeri: AS Menyusup Tunggangi Demo Nepal dan Indonesia?