Suara.com - Perusahaan kosmetk dan kecantikan L'Oreal mengumumkan akan berhenti menggunakan kata-kata "whitening" atau pemutih dan "fair" yang berarti "pencerah" dalam produk mereka, untuk mendukung kesetaraan ras.
Insiden kematian George Floyd yang memunculkan kampanye Black Lives Matter, membuat salah satu perusahaan kosmetik terbesar di dunia itu mengambil tindakan untuk mendukungnya dengan menghapus dua istilah tersebut dari produk mereka.
"Grup L'Oreal telah memutuskan untuk menghapus kata putih/pemutih, cerah/pencerah, terang/bercahaya dari semua produk malam kulitnya," bunyi pernyataan perusahaan dari Perancis tersebut dikutip Suara.com dari CNN Business, Minggu (28/6/2020).
L'Oreal mendapat sejumlah serangan warganet lantaran unggahan Twitter resminya untuk membela Black Lives Matter.
Perusahaan itu mengatakan bahwa mereka, "Berdiri dalam solidaritas dengan komunitas Afro-Afrika, dan menentang ketidakadilan dalam bentuk apa pun."
Sayangnya unggahan itu mendapat kecaman dari publik. Mereka dianggap munafik karena pernah 'menjatuhkan' seorang model Inggris bernama Munroe Bergdorf pada tahun 2017.
Diketahui, Bergdorf pernah mengungkap soal rasisme sistematis sebelum yang menuai reaksi dari L'Oreal.
Setelah pertikaiakn itu diatasi, Bergdorf kemudian direkrut kembali oleh L'Oreal dan akan bergabung dengan Dewan Penasihat Keragaman dan Inklusi di Inggris.
Sebelum L'Oreal, beberapa perusahaan seperti Hindustan Unilever, sebuah cabang Unilever di India dan Bangladesh yang merupakan anak perusahaan dari Unilever Anglo-Belanda, juga tercatat akan menghentikan penggunaan kata "cerah dan indah" atau "Fair and Lovely" pada produk perawatan kulitnya.
Baca Juga: Sederet Bahaya Krim Pemutih Kulit, Bisa Sebabkan Keracunan hingga Kanker!
Selain itu, Johnson & Johnson (JNJ) juga mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan dua produk perawatan kulit yang memasukkan kata "fair" dalam labelnya untuk alasan yang sama.
Tag
Berita Terkait
-
Kejahatan Rasial, Wajah Mahasiswi AS Dibakar
-
DPR AS Sahkan RUU Reformasi Kepolisian Usulan Partai Demokrat
-
Diserang Warganet karena Dianggap Dukung LGBT, Unilever Angkat Bicara
-
Unilever Dukung Komunitas LGBTQ, Warganet Indonesia Mengamuk
-
Konsumen Kena Kanker Ovarium, Johnson & Johnson Harus Bayar Rp31 Triliun!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Belum Terima BLTS? PT Pos Indonesia Pastikan Surat Pemberitahuan Masih Terus Didistribusikan
-
Survei Tingkat Kepercayaan ke Lembaga Negara: BGN Masuk Tiga Besar, DPR-Parpol di Posisi Buncit
-
Darurat Banjir-Longsor Sumut, Bobby Nasution Fokus Evakuasi dan Buka Akses Jalur Logistik yang Putus
-
KPK Panggil Kakak Hary Tanoe dalam Kasus Bansos Hari Ini
-
Survei Terbaru Populi Center Sebut 81,7 Persen Publik Yakin Prabowo-Gibran Bawa Indonesia Lebih Baik
-
Heartventure Dompet Dhuafa Sapa Masyarakat Sumut, Salurkan Bantuan ke Samosir-Berastagi
-
Bansos Tetap Jalan Meski Sumatera Terendam Bencana, PT Pos Indonesia Pastikan Penyaluran Aman
-
KPK Pertimbangkan Lakukan Eksekusi Sebelum Bebaskan Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi, Ini Penjelasannya
-
Francine PSI Tagih Janji Pramono: kalau Saja Ada CCTV yang Memadai, Mungkin Nasib Alvaro Beda
-
Rano Karno: JIS Siap Hidup Lagi, Pemprov DKI Benahi Akses dan Fasilitas Pendukung