Suara.com - Aparat Polda Metro Jaya telah menangkap 11 Warga Negara Asing asal Nigeria terkait kasus pengeroyokan terhadap anggota polisi di Apartemen Green Park View, Cengkareng, Jakarta Barat. Kekinian, para pelaku dititipkan pada pihak imigrasi.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan para pelaku dititipkan terkait izin tinggal di Tanah Air. Untuk itu, polisi terus berkoordinasi dengan pihak imigrasi.
"Sampai saat sekarang ini sudah ada 11 orang yang diamankan oleh petugas kepolisian dan sekarang kami bekerjasama imigrasi. Pelaku dititipkan di imigrasi dikarenakan kepemilikan izin tinggal," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/6/2020).
Yusri menyampaikan, kasus ini bermula saat pihaknya mendapat laporan terkait kegiatan perjudian di kawasan tersebut. Dia mengatakan, para pelaku judi adalah para WN Nigeria.
"Kemarin memang saat ada petugas Densus Polda Metro Jaya dengan laporan tentang penipuan online tersangkanya merupakan orang nigeria pada saat itu," kata dia.
Pada saat polisi melakukan penyelidikan, tambah Yusri, ada satu orang di apartemen yang berteriak jika akan ada razia imigrasi. Namun, para WN Nigeria itu malah mengeroyok anggota polisi yang berada di lapangan.
"Kemudian pada saat kami melakukan penyelidikan ada salah seorang di apartemen itu yang berteriak bahwa ada razia imigrasi," tambah Yusri.
Hingga kekinian, polisi terus mendalami kasus pengeroyokan tersebut. Sebanyak 11 orang WN Nigeria yang diamankan kini berada di pihak imigrasi terkait izin tinggal di Indonesia.
"Maka kami masih mendalami semuanya sehingga mereka bergerak semua masuk melakukan penyerangan kepada anggotanya. Ini sementara sudsh dijalani, 11 orang sudah diamankan dan mereka kami titip di imigrasi dengan alasan izin tinggalnya di Indonesia," tutupnya.
Baca Juga: Ketua RW Benarkan Novel Baswedan Pimpin Penangkapan Nurhadi dan Menantunya
Sebelumnya, Sekolompok Warga Negara Asing (WNA) asal Nigeria yang berjumlah sekitar 60 orang mengeroyok seorang anggota polisi saat tengah menjalankan tugas penangkapan di Apartemen Green Park View, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (27/6/2020).
Awal mula aksi pengeroyokan tersebut dimulai saat 12 anggota Subdit Tindak Pidana Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mendatangi apartemen guna melakukan penangkapan terhadap WN Nigeria yang merupakan pelaku kejahatan online. Namun, belum juga sempat mengamankan pelaku, 12 anggota polisi itu justru mendapat perlakuan kasar.
Pemicunya ialah saat salah seorang WNA yang berdomisili di apartemen berteriak lantaran mengira kedatangan anggota polisi merupakan pihak imigrasi untuk melakukan razia terhadap mereka. Mendengar teriakan tersebut, WNA lain yang berdomisi di apartemen sontak keluar dari kamar dan melakukan aksi pengeroyokan.
Padahal, sebelum dikeroyok, anggota sudah menyampaikam bahwa mereka dari pihak kepolisian. Namun hal itu tak diindahkan sehingga WNA nekat terus melakukan aksinya.
Berita Terkait
-
5 Polisi Luka Usai Dikeroyok Warga Negara Asing Pelaku Kejahatan Online
-
WNA Australia Masuk Direksi BUMN, Jubir Erick Thohir: Membangun Bangsa
-
WNA China Buat KTP Palsu Pakai Nama Wawan, Dukcapil Kendari Diduga Terlibat
-
92 WNA di Indonesia Positif Covid-19, 17 Meninggal Dunia
-
Negatif Corona, Puluhan Jemaah Tabligh Kebon Jeruk Boleh Pulang dari Masjid
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Viral Mandor TKA Dikeroyok di Morowali, Arogan Jadi Pemicu? Ini 4 Faktanya
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban