Suara.com - Persatuan Alumni (PA) 212 meminta para ulama dijaga ketat. Penjagaan ini dilakukan massa PA 212 bersama sejumlah Organisasi Masyarakat seperti Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, hingga Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar).
Mereka menggelar upacara apel siaga Ganyang Komunis Minggu (5/7/2020) siang. Ketua PA 212 Slamet Maarif mengatakan nantinya peserta apel ini akan menjaga para ulama. Mereka tak ingin para ulama mengalami nasib sama seperti penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Novel Baswedan disiram air keras hingga matanya buta.
Diketahui Novel Baswedan mengalami kekerasan berupa penyiraman air keras hingga salah satu matanya mengalami gangguang pengelihatan.
Kasusnya menuai kontroversi karena setelah tiga tahun tersangka tertangkap, ternyata hanya dituntut satu tahun penjara.
"Mereka pertama akan menjaga ulama-ulama. Supaya tidak terjadi apa yang terjadi terhadap Novel Baswedan," ujar Slamet di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7/2020).
Slamet mengatakan para penjaga ulama ini siap berjihad atau pertaruhkan nyawa jika ulama diserang oleh oknum tak dikenal seperti yang dialami Novel. Karena itu lewat apel ini, ia ingin para penjaga agar bersiap.
"Kita tidak ingin ulama kita mengalami hal yang sama. Oleh karenanya laskar akan menjaga mereka," jelasnya.
Selain Novel, Slamet juga menyinggung nasib korban Gerakan 30 September (G30S). Ia mengaitkan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) bisa membangkitkan komunis.
Karena itu ia tak ingin para ulama menjadi korban jika ada kejadian seperti itu nantinya.
Baca Juga: Takut Komunis Hidup Lagi, PA 212 Minta Inisiator RUU HIP Ditangkap!
"Kita enggak menginginkan ulama kita mengalami nasib yang sama. Kepada para pendiri bangsa yang dulu korban G30SPKI kita tidak ingin, pungkasnya.
Berita Terkait
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Latar Belakang Kasus Penyiraman Novel Baswedan
-
Kecewa ke Prabowo, Novel Baswedan Sebut Amnesti Hasto Tak Adil: Bagaimana dengan Pelaku Lain?
-
Novel Baswedan Blak-blakan Kritik Amnesti-Abolisi Prabowo: Tak Sesuai Pidato Sikat Habis Koruptor!
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
-
Menurut Novel Baswedan, Korupsi Timah Rp300 Triliun Bukan Kerugian Negara
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar