Suara.com - Sekjen Koalisi Rakyat untuk Perikanan (KIARA) Susan Herawati memberikan sindiran menohok untuk para pembicara dalam acara Indonesian Lawyers Club (ILC) TVOne yang mengupas tentang reklamasi Ancol, Jakarta. Ia menyebut agar siapapun tidak perlu religius terhadap seseorang.
Dalam ILC TVOne bertajuk 'Reklamasi Ancol: Anies Ingkar Janji?' pada Selasa (14/7/2020) malam, ada sejumlah narasumber yang hadir. Beberapa narasumber memberikan dukungan terhadap reklamasi Ancol seperti Sekda DKI Jakarta Saefullah, Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Geisz Chalifah, Ketua II PA 212 Haikal Hassan.
Susan mengaku mendapatkan banyak pelajaran dari forum diskusi yang didatanginya malam itu. Ia memberikan sindiran menohok bagi para narasumber yang mendukung reklamasi Ancol.
"Saya belajar banyak dari forum ini, saya menarik kesimpulan kita sebagai manusia tidak terlalu religius terhadap seseorang," kata Susan seperti dikutip Suara.com, Rabu (15/7/2020).
Pernyataan Susan tersebut sontak menjadi sorotan. Budayawan Ridwan Saidi langsung menanyakan maksud dari Susan tersebut.
"Bisa dijelaskan nggak 'nggak boleh religius terhadap seseorang'?" tanya Ridwan.
Susan menjelaskan maksud dari pernyataannya itu. Ia menegaskan setiap orang harus berkata jujur mengenai suatu kebenaran atau kesalahan dan tidak menutupi kebenaran demi suatu kepentingan.
"Artinya gini, jika ada yang salah dan benar harus jujur mengatakan itu benar atau salah. Bukan karena ada kepentingan tertentu mengatakan ini benar," tegasnya.
Susan juga meminta agar isu sumber daya alam tidak dijadikan sebagai komoditas politik untuk meraih dukungan. Susan juga mencontohkan kasus reklamasi di Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Soal Reklamasi Ancol, KIARA Tuding Anies Bikin Narasi Sesat
Pemerintah berencana membangun masjid apung di lokasi reklamasi Pantai Losari. Namun, proyek tersebut menjadi gagal karena menjadikan agama sebagai alat legitimasi untuk proyek reklamasi.
"Mungkin kita bisa belajar dari Pantai Losari yang gagal membangun Masjid Apung," ungkapnya.
Reklamasi Ahok vs Anies
Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Geisz Chalifah membandingkan reklamasi laut di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta terdahulu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Gubernur DKI Jakarta kini Anies Rasyid Baswedan. Menurutnya, reklamasi di era Anies lebih bermanfaat untuk rakyat.
"Warga Negara Indonesia, warga Jakarta tidak punya kedaulatan terhadap pulau itu, nggak bisa masuk, diawasi ketat, kita nggak bisa masuk daerah di tanah air sendiri. Sekarang ini lebih bermanfaat bagi rakyat, jelas fakta tidak ada orang yng diusir dari sana," ungkap Geisz.
Pernyataan Geisz Chalifah tersebut langsung dibantah oleh Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Susan Herawati. Susan menegaskan reklamasi tidak ada kaitannya dengan periode kepemimpinan gubernur, karena siapapun pemimpinnya reklamasi tetaplah reklamasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung