Suara.com - Beberapa penumpang pesawat komersial Iran, Mahan Air, terluka dalam insiden 'serangan' udara yang dilakukan jet tempur Amerika Serikat, Kamis (23/7/2020).
Menyadur Al Jazeera, beberapa penumpang mengalami luka-luka setelah pilot melakukan manuver dengan mengubah ketinggian untuk menghindari tabrakan dengan jet tempur F-15 tersebut.
Kejadian itu berlangsung saat Mahan Air sedang menuju dari Teheran ke Beirut, Lebanon. Pilot melakukan manuver keselamatan dalam insiden yang menuai kecaman Kementerian Luar Negeri Iran itu.
Kantor berita resmi Iran, IRIB mengutip seorang penumpang yang kepalanya menabrak atap pesawat setelah pilot mengubah ketinggian.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi. Sebuah pesawat hitam mendekati pesawat kami dan pesawat kami kehilangan keseimbangan," ujar penumpang yang tidak disebutkan namanya itu.
"Saya terlonjak dan kepala saya terbentur ke langit-langit," tambahnya.
Sementara penumpang lain membenarkan serangan udara itu dilakukan pesawat tempur. Dia menyebut pesawat itu terbang sangat dekat dengan mereka.
"Itu adalah jet tempur. Sebuah jet tempur benar-benar menempel pada pesawat kami. Kami kehilangan keseimbangan dan melambung ke atas dan ke bawah."
Semua penumpang meninggalkan pesawat, beberapa dengan luka ringan, kata kepala bandara Beirut kepada Reuters. Pesawat tiba kembali di Teheran pada dini hari Jumat.
Insiden udara itu terjadi saat Teheran dan Washington tengah bersitegang di mana hubungan Iran dan AS telah memburuk sejak 2018 lalu.
Hubungan kedua negara renggang setelah Presiden AS Donald Trump keluar dari perjanjian nuklir Iran 2015 dengan enam kekuatan dunia dan menerapkan kembali sanksi yang telah memukul ekonomi Iran.
Baca Juga: Kritik Kebijakan Trump, Joe Biden Kutip Hadits Rasulullah SAW
Pesawat jet itu diketahui dioperasikan pilot Amerika Serikat setelah pilot pesawat Mahan Air coba berkomunikasi selepas insiden udara tersebut.
Pilot pesawat komersial itu memperingatkan pilot jet untuk menjaga jarak yang aman.
Amerika Serikat lewat Komando Pusat militer yang mengawasi pasukan AS di wilayah itu beralasan pesawat F-15 sedang melakukan inspeksi visual terhadap pesawat Iran ketika melewati garnisun Tanf di Suriah.
"F-15 melakukan inspeksi visual standar terhadap pesawat penumpang Mahan Air pada jarak aman sekitar 1.000 meter (3.280 kaki) dari pesawat malam ini," kata Kapten Bill Urban, juru bicara senior Komando Pusat.
"Inspeksi visual terjadi untuk memastikan keselamatan personel koalisi di garnisun Tanf."
"Begitu pilot F-15 mengidentifikasi pesawat itu sebagai pesawat penumpang Mahan Air, F-15 dengan aman membuka jarak dari pesawat."
Tag
Berita Terkait
-
Ngeri, Virus Corona Jadi Salah Satu Sebab Kematian Tertinggi di AS
-
Kembali Naik Ring, Mike Tyson Siap Duel dengan Roy Jones Jr
-
Tegas! Dirjen WHO Minta Politik Tak Dilibatkan Dalam Penanganan Pandemi
-
Lebih dari 1.000 Meninggal karena Covid-19 Setiap Hari di Amerika Serikat
-
AS dan Inggris Tuding Rusia Tembakkan Senjata dari Satelit Luar Angkasa
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara