Suara.com - Kepolisian India menemukan 11 anggota keluarga tewas di sebuah lanahan pertanian di negara bagian Rajasthan. Hingga kini penyebab kematian mereka masih misterius.
Menyadur Gulf News, kesebelas anggota keluarga Hindu yang merupakan migran Pakistan ini ditemukan tak bernyawa pada Minggu (9/8) lalu di distrik Jodhpur.
Mereka yang tewas adalah dua pria, empat perempuan dan lima anak-anak yang tak disebutkan jenis kelaminnya.
Sementara, polisi juga menemukan anggota keluarga lain, seorang pria, yang masih hidup dan tinggal di desa Lodta, Dechu, sekitar lebih dari 100 km dari Jodhpur.
"Tapi dia mengaku tidak tahu tentang insiden ini, yang diyakini terjadi pada malam hari," ujar Rahul Barhat, inspektur polisi setempat.
Pihak kepolisian, sambung Rahul, mengatakan belum dapat memastikan penyebab kematiannya. Namun ada dugaan bunuh diri massal mengingat ada bau bahan kimia, pestisida, di lokasi kejadian.
"Mereka tampaknya melakukan bunuh diri dengan mengonsumsi bahan kimia pada malam hari," imbuhnya.
Disebutkan, keluarga tewas ini berasal dari komunitas Bhil dari provinsi Sindh Pakistan yang datang ke India pada 2015 silam dengan visa jangka panjang.
Mereka menetap di desa Lodta. Selama enam bulan terakhir, mereka menyewa lahan untuk bertani.
Baca Juga: Suami Tewas Gantung Diri Gegara Istri Tolak Hubungan Intim Selama 22 Bulan
"Tidak ada tanda cedera pada salah satu tubuh atau tindak kekerasan. Tapi kami akan berpaku pada tim forensik dan regu anjing sebelum sampai pada kesimpulan apa pun," kata Rahul.
Investigasi awal menunjukkan ada kemungkinan perselisihan dalam keluarga terkait suatu masalah.
"Kami menginterogasi anggota keluarga yang hidup untuk menemukan penyebab insiden ini," sambungnya.
Berdasarkan keterangan polisi berdasarkan pernyataan dari anggota keluarga yang masih hidup, Kewal Ram, para korban sebelumnya hidup dalam ancaman keluarga menantu perempuan.
Menurut Ram, mereka makan malam antara pukul 21.00 dan 22.00 waktu setempat pada Sabtu (8/8), sebelum tidur.
"Saya pergi untuk menjaga tanaman serta hewan kami, dan tidur di sana," kata Ram.
Begitu Ram kembali ke rumah pada keesokan harinya, dia menemukan semua anggota keluarga telah tewas.
Sebelas jenazah itu telah dikirim ke Jodhpur untuk diautopsi guna mencari tahu penyebab kematian mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
Terkini
-
Orang yang Memecatnya Kini Diangkat Menko Polkam, Bukti Prabowo Tak Dendam ke Djamari Chaniago?
-
Dampingi Wapres Gibran ke Papua, Wamendagri Ribka Akan Segera Tindak Lanjuti Hasil Kunjungan
-
Menteri HAM Sebut Mudah Temukan 3 Mahasiswa Hilang dengan CCTV, DPR: Kalau Gampang Laksanakan Dong!
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor