Suara.com - Argentina dan Meksiko setuju memproduksi vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi AstraZeneca asal Inggris, demikian keterangan Presiden Argentina Alberto Fernandez pada Rabu (12/8/2020), usai pertemuan dengan pihak perusahaan yang terlibat proyek ini.
AstraZeneca dan perusahaan bioteknologi mAbxience yang beroperasi di Argentina telah menandatangani perjanjian, termasuk mengenai transfer teknologi untuk memproduksi 150 juta dosis vaksin yang akan dipasok ke wilayah Amerika Latin, kecuali Brasil.
"Produksi Amerika Latin akan ditangani di Argentina dan Meksiko, dan hal ini akan membuat akses yang efisien dan tepat waktu untuk seluruh negara di kawasan," kata Fernandez.
Fernandez menyebut perjanjian pembuatan vaksin tersebut memberikan kelegaan bagi Argentina karena dapat menyediakan vaksin ketika dibutuhkan dan dengan harga yang masuk akal.
"Hal ini akan memberikan ketenangan yang luar biasa di masa depan, namun bukan suatu solusi untuk (apa yang terjadi) saat ini," kata Fernandez.
Sejauh ini, angka kematian akibat COVID-19 di Argentina sudah melampaui 5.000 kasus. Per 13 Agustus, tercatat sebanyak 7.663 kasus baru muncul di wilayah negara itu, dengan lebih dari 200 kasus kematian tambahan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard juga menyebut lewat Twitter-nya bahwa kesepakatan produksi vaksin didorong oleh Fernandez dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.
Menurut Ebrard, hasil produksi vaksin bisa ditambah hingga 250 juta dosis.
AstraZeneca juga telah menandatangani perjanjian dengan yayasan milik pengusaha Meksiko, Carlos Slim, untuk memproduksi vaksin di negara itu dengan perkiraan dapat mulai disebar ke publik di paruh awal 2021, menunggu uji Fase III dan persetujuan regulasi.
Baca Juga: Anthony Fauci Ragukan Keamanan Vaksin Covid-19 Rusia
Sumber: Antara/Reuters
Berita Terkait
-
Ada PNS Positif Corona, Kantor Disparpora Batang Ditutup
-
27 Orang Positif, Corona Serbu Pengadilan Agama Surabaya sampai Istri Hakim
-
Sekolah di Zona Kuning dan Hijau Corona Dibuka, Dilarang Cium Tangan Guru
-
Cerita Pegawai BMKG: Mendadak Disuruh Pulang, Kantor Kena Lockdown
-
Insentif Penggali Kubur Corona DKI Mandek, PDIP: Kadisnya Tak Punya Hati!
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?