Suara.com - Ratusan warga Spanyol menggelar unjuk rasa di kota Madrid, memprotes aturan wajib pakai masker dan pembatasan lain yang diberlakukan oleh pemerintah Spanyol guna menekan sebaran virus corona.
Menyadur France24, pengunjuk rasa berkerumun sambil bertepuk tangan dan bersorak di bawah bendera Spanyol yang berdiri di Plaza Colon pada Minggu (16/8).
Demonstran mengangkat plakat buatan sendiri yang menampilkan slogan-slogan berisi, "Virus tidak ada", "Masker membunuh", hingga "Kami tidak takut."
Aksi massa ini menarik berbagai orang dari berabagi latar belakang, termasuk pada ahli teori konspirasi, libertarian, dan penentang vaksinasi.
Pilar Martin, seorang ibu rumah tanggah berusia 58 tahun dari timut laut kota Zaragoza, mengatakan dia datang ke Madrid untuk aksi ini karena ia yakin pemerintah di seluruh dunia melebih-lebihkan jumlah infeksi Covid-19 untuk mengekang kebebasan orang.
"Mereka memaksa kami untuk menggunakan masker, mereka ingin kami tetap di rumah dalam keadaan terkunci," ujar Martin.
"Jelas bahwa mereka (pemerintah) terus menerus menipu kami dengan pembicaraan tentang wabah. Itu semua bohong," sambungnya.
Sejumlah demonstran mengutip film dokumneter yang diedit sedemikan rupa, berjudul Plandemic, yang telah dihapus dari platform seperti Youtube dan Facebook, menyebut pemakaian masker dapat menyebabkan kerusakan dan vaksin telah "membunuh jutaan orang."
Banyak pengunjuk rasa yang turun ke jalan tanpa memakai masker meski diwajibkan oleh hukum di tempat umum di seluruh Spanyol.
Baca Juga: Tingkat Kasus Kematian Virus Corona Dinilai Sebanding dengan Flu Spanyol
Saat ini, Spanyol telah mengalami lonjakan infeksi virus corona baru sejak mencabut penguncian yang telah diberlakukan tiga bulan pada 21 Juni lalu.
Aturan pemakaian masker awalnya diberlakukan pada Mei sebagai persyaratan bagi mereka yang menggunakan transportasi umum, dan kemudian diperluas ke seluruh wilayah negara.
Protes itu terjadi dua hari setelag pemerintah mengumumkan pembatasan baru untuk mengekang penyebaran virus, termasuk penutupan diskotik, dan larangan merokok di tempat umum ketika tidak memungkinkan untuk mengaja jarak setidaknya dua meter dari orang lain.
Berdasarkan laporan Worldometers, Senin (17/8), Spanyol sejauh ini mencatatkan 358.843 kasus infeksi virus corona dengan 28.617 kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku