Suara.com - Rusia klaim sedang mengembangkan vaksin virus corona pertama di dunia untuk hewan, setelah sukses mendaftarkan vaksin Covid-19 pertama untuk manusia.
Menyadur The Sun, Selasa (18/8/2020), Badan pengawas hewan Rusia, Rosselkhoznadzor mengatakan sedang mengerjakan vaksin Covid-19 untuk hewan yang diharapkan akan diujicoba dalam beberapa bulan.
Klaim tersebut menyusul adanya laporan kucing domestik yang terserang Covid-19 di Moskow dan kota Tyumen.
"Kami sedang mengerjakan pembuatan vaksin untuk hewan melawan infeksi virus corona baru," ujar Sergey Dankvert, kepala pengawas Rosselkhoznadzor.
"Vaksin ini diperlukan terutama untuk cerpelai .... mereka dengan cepat menularkan virus satu sama lain." sambungnya.
Pada bulan Mei, dilaporkan cerpelai yang terinfeksi virus telah menyebarkan infeksi mematikan tersebut ke manusia di Belanda.
Infeksi lintas spesies terjadi setelah dua peternakan cerpelai dikarantina karena salah satu hewan ditemukan tertular virus. Rusia memiliki sekitar 100 peternakan cerpelai yang dikhususkan untuk diambil bulunya.
"Orang-orang juga ingin memvaksinasi hewan peliharaan - misalnya, kucing yang terinfeksi virus corona baru,” kata Dankvert.
Berita tersebut akan disambut baik oleh Vladmir Putin yang juga seorang penyayang binatang.
Baca Juga: Siap Produksi, Vaksin Covid-19 Rusia Diluncurkan Akhir Agustus
Sementara itu, Moskow mengklaim bahwa Barat sedang mencoba memburu para ilmuwan di balik vaksin Covid-19 buatan Rusia yang baru saja didaftarkan.
Tuduhan mengejutkan datang dari kepala Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya Rusia. Profesor Alexander Gintsburg, ilmuwan di balik vaksin Sputnik V yang dipuji oleh Putin, mengklaim bahwa Barat yang sedang iri berusaha untuk membeli bakat terbaiknya.
"Setiap universitas Amerika atau Eropa hanya bisa bermimpi memiliki peneliti seperti itu," kata Profesor Alexander Gintsburg.
"Dan mereka berusaha untuk memancing mereka pergi. Tapi mereka tidak akan bisa." tambahnya.
Tim yang membuat vaksin tersebut sudah bersama selama sepuluh tahun, katanya sebelum menambahkan bahwa mereka menolak pendekatan yang menguntungkan.
Kepala kesehatan Rusia dipaksa untuk menjelaskan bahwa vaksin tersebut tidak dapat digunakan pada mereka yang berusia di bawah 18 atau lebih dari 60 tahun karena tes belum dilakukan pada kelompok usia tersebut.
"Pekerjaan tambahan dalam jumlah besar tentunya dibutuhkan," aku Profesor Gintsburg.
Kepala Rospotrebnadzor, pengawas kesehatan masyarakat Rusia, menegaskan bahwa negara tersebut tidak hanya akan bergantung pada vaksin Sputnik V.
"Sudah pasti setiap negara, termasuk Federasi Rusia, harus memiliki beberapa vaksin berbeda. Inilah yang kami lakukan hari ini," kata Anna Popova.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"