Suara.com - Kebijakan lockdown dan pembatasan sosial ketat diberbagai negara telah mengurangi ancaman serangan dari kelompok ISIS. Hal itu disampaikan seorang pejabat Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Senin (24/8/2020).
Sayangnya, menyadur Channel News Asia (CNA), Selasa (25/8/2020), keadaan itu berbanding terbalik dengan situasi yang terjadi di Irak dan Suriah, di mana dua negara itu terus dilanda serangan dari kelompok militan ISIS.
Vladimir Voronkov, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Penanggulangan Terorisme, mengakui lockdown dan pembatasan sosial cukup mengurangi pergerakan militan ISIS terutama di luar dua negara yang disebutkan.
"Langkah-langkah untuk meminimalkan penyebaran COVID-19, seperti penguncian dan pembatasan pergerakan, tampaknya telah mengurangi risiko serangan teroris di banyak negara," kata Voronkov.
Dia tidak merinci negara mana, tetapi ISIS telah mengklaim serangan di negara-negara mulai dari Prancis hingga Filipina.
Voronkov mengatakan dampak pandemi pada perekrutan dan keuangan grup tidak jelas, meskipun ancaman kejahatan dunia maya sebagai sumber pendanaan telah meningkat.
Faktor itu, kata Voronkov, disebabkan karena lebih banyak orang yang aktif menggunakan internet selama adanya pembatasan sosial terkait Covid-19.
Dia menambahkan ada bukti militan ISIS berkumpul kembali di zona konflik seperti Irak dan Suriah. Pejuang mereka diperkirakan masih berjumlah 10.000 orang di dua negara tersebut.
Namun untuk saat ini, pihak berwenang belum melihat indikasi yang jelas dari perubahan strategi di bawah pemimpin baru Amir Mohammed Said Abd al-Rahman al-Mawla, yang menggantikan Abu Bakar al-Baghdadi setelah kematiannya dalam serangan pasukan khusus AS pada bulan Oktober.
Baca Juga: Jakpus Paling Banyak, Ini Daftar 27 RW di Jakarta Zona Merah Virus Corona
Seorang mantan perwira di tentara Saddam Hussein, Mawla bergabung dengan barisan Al-Qaeda setelah invasi AS ke Irak dan penangkapan Hussein pada tahun 2003, menurut think-tank Counter Extremism Project (CEP).
Voronkov juga memberikan informasi terbaru tentang kegiatan kelompok itu di tempat lain, mengatakan ISIS memiliki sekitar 3.500 pejuang di Afrika Barat, dan terus membangun hubungan dengan kelompok jihadis lokal.
Di Libya, jumlah militan ISIS hanya mencapai ratusan orang. Namun, kelompok ekstrimis itu tetap dianggap sebagaiancaman bagi negara tersebut.
"Mereka juga memiliki kapasitas untuk melancarkan serangan yang menghancurkan di beberapa bagian Afghanistan, meskipun beberapa pemimpin telah ditangkap dan sebagian wilayahnya hilang, kata Voronkov.
Berita Terkait
-
20.000 Kasus Baru, Spanyol Catat Rekor Infeksi Covid-19 Terbanyak di Eropa
-
Suntik Vaksin Covid-19 Bersama Ridwan Kamil, Kapolda: Saya Sudah Siap
-
32 Orang di Pasar Kemis Tangerang Positif Corona, Banyak Kerja di Jakarta
-
Gawat, Kematian karena Virus Corona di Asia Tenggara Tembus 10.000
-
Menurut Survei, Dokter Temukan 5 Gejala Umum Usai Pulih dari Covid-19
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia
-
Dua Kunci Syahganda Nainggolan Agar Rakyat Kaya dalam 5 Tahun: Upah dan Redistribusi Tanah
-
Diteror Bom Molotov usai Kritik Pemerintah, Ini 7 Fakta Serangan di Rumah DJ Donny
-
Kenapa Penerima Bansos di Kantor Pos Harus Foto Diri dengan KTP dan KK? Ini Penjelasan Dirut PT Pos
-
Figur Publik Kritis Diteror, Koalisi Masyarakat Sipil Serukan Soliditas: Warga Jaga Warga!
-
Malam Tahun Baru, KAI Commuter Tambah 26 Perjalanan KRL Jabodetabek hingga Dini Hari
-
TNI Harus Swadaya Tangani Bencana, Ketua Banggar DPR Desak BNPB Lebih Gesit Koordinasi Anggaran
-
Kortas Tipikor Tetapkan 3 Tersangka Korupsi PJUTS ESDM, Negara Rugi Rp19,5 Miliar!
-
BLTS Rp 900 Ribu di Aceh Tamiang Disalurkan Manual, Kantor Pos Masih Rusak Pascabencana
-
Penanganan 7 Ruas Jalan Nasional Terdampak Pasca Bencana di Aceh Tamiang Berangsur Pulih