Suara.com - Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah kembali melontarkan kritikannya pada Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ia mengkritik buruknya koordinasi data antar Menteri, sehingga tidak singkron dalam menyajikan data kepada publik.
Menurutnya, banyak aturan yang dilanggar oleh pemerintah dalam mengelola negara.
"Saya punya pandangan bahwa ada problem pada pemerintahan pak Jokowi itu tentang struktur koordinasi. Yang sejak awal itu memang melanggar banyak sekali azas di dalam cara membangun pemerintahan yang baik," kata Fahri dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (1/9/2020).
Mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut menuturkan, saat ini ada pemikiran feodalisme yang terbangun dalam kabinet Jokowi - Maruf. Orang yang mendapatkan jabatan termasuk menjadi Menteri seperti mendapatkan anugerah.
Padahal, kata Fahri, di dalam sistem negara modern itu seorang Menteri itu bukan pejabat tinggi yang bekerja biasa-biasa saja. Seorang Menteri berada disekeliling Jokowi untuk mendiskusikan segala persoalan secara terbuka dan apa adanya.
Namun, hal tersebut tidak terlihat dalam pemerintahan Jokowi yang sudah berjalan dua periode. Akan tetapi yang menonjol justru ketidak singkronan antara satu pejabat dengan pejabat lainnya, terutama terkait data.
"Terus terang saja sampai sekarang saya tidak menemukan adanya kesatuan data di pihak pemerintah," ujarnya.
Fahri menambahkan, yang ia lihat saat ini pada Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju justru para Menteri saling berdebat soal data. Ia mempertanyakan kinerja pemerintah apabila tidak ada kekompakan.
"Bagaimana anda mau melakukan satu pekerjaan sementara soal data saja nggak bisa sepakat, sehingga kemudian efeknya adalah orang kerja dengan datanya masing-masing dan bahkan sebagian bekerja tanpa data," pungkasnya.
Baca Juga: Vaksin Bisa Buat Kondisi Kembali Normal? Satgas: Belum Ada Penelitiannya
Berita Terkait
-
Jokowi Beri Arahan ke Petinggi PSI di Bali, Resmi Jadi Ketua Dewan Pembina?
-
Ratusan Massa Gelar Aksi di KPK, Tuntut Jokowi Diperiksa
-
Ada Skenario Apa Ba'asyir ke Solo? Rocky Gerung Sebut Jokowi Cemas: Tak Punya Lagi Backup Politik!
-
Jokowi Beri Arahan ke PSI di Bali, Perkuat Sinyal Dirinya Adalah 'Bapak J' Ketua Dewan Pembina
-
Malam-malam, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Wapres Gibran
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
Terkini
-
Polisi Larang Warga Berkerumun di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Kasih Kami Kesempatan!
-
Komitmen TJSL, BNI Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan di Desa Ponggok Jawa Tengah
-
MDIS Buka Suara soal Ijazah Gibran, PSI: Hentikan Polemik Jika Niatnya Cari Kebenaran!
-
Rizky Kabah Tak Berkutik di Kamar Kos, Detik-detik Penangkapan TikTokers Penghina Suku Dayak!
-
Sidang Praperadilan: Nadiem Makarim Masih Dibantarkan, Orang Tua Setia Hadir di Ruang Sidang
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Korban Jiwa Bertambah Jadi 9 Orang
-
Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK di Tengah Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji, Bahas Apa?
-
Mengulik Pendidikan Gibran: MDIS Tak Keluarkan Ijazah, Hanya Jalankan Kurikulum Universitas Asing
-
Bendera Merah Putih Robek di Puncak Monas Saat Gladi HUT TNI, Kapuspen: Bahan Kain Kurang Bagus
-
TNI Jelaskan soal Bendera Merah Putih Robek saat Gladi HUT TNI di Monas, Apa Katanya?