Suara.com - Beredar kabar jika ada sejumlah anggota tenaga ahli yang bertugas di gedung DPR RI meninggal dunia selama musim Corona (Covid-19) di tanah air.
Terkait kabar tersebut, Wakil Koordinator Forum Silaturahmi Tenaga Ahli (Forsata) DPR Misbah mengatakan bahwa kematian beberapa tenaga ahli di parlemen yang meninggal dalam jangka waktu Agustus-September tidak ada kaitannya dengan Covid-19.
Misbah berujar dalam keterangan yang ia peroleh, tidak disebutkan ada kaitannya dengan Covid-19 terhadap kematian empat TA tersebut.
Sebelumnya kabar kematian empat TA DPR itu tersebar lewat pesan berantai di Whatsapp.
"Tentang kabar duka tersebut benar, ada teman-teman di DPR yang meninggal sebagaimana nama-nama tersebut. Mengenai sebab meninggalnya, tidak ada keterangan bahwa sebab meninggalnya karena Covid-19. Tidak ada keterangan yang mengaitkan dengan Covid-19," kata Misbah dikonfirmasi Suara.com, Senin (7/9/2020).
Sementara itu, Koordinator Forsata Bikly Joseph mengatakan sebenarnya ada lima orang TA yang meninggal dalam kurun waktu dua minggu. Namun, ia juga tidak bisa memastikan apa penyebab kematian masing-masing TA.
"Hanya tentang waktu memang dalam waktu singkat hanya 2 Minggu para TA wafat 5 orang. Apakah ada indentifikasi penyakit lain atau bawaan bisa terjadi," ujar Billy saat dihubungi.
Berikut nama-nama TA anggota DPR yang dikabarkan meninggal dunia lewat pesan berantai di WhatsApp:
- Ibnu Mintarsyah bin Bp Harli ( TA Anggota DPR RI Fraksi PKS, Bapak Rofik Hananto) meninggal dunia pada Hari Sabtu 15 Agustus 2020 Pukul 08.30 WIB.
- Jolanda T Kolondam (TA A-520 Fraksi PAN) meninggal dunia pada hari Kamis, 27 Agustus 2020.
- Roso Pramudji Widya Haryanto (TA Fraksi PKS A-420) meninggal dunia pada hari Jumat, 04 September 2020.
- Dr. Agus SP Otto SH MH CLA (TA Komisi 8) meninggal dunia pada hari Sabtu, 5 September 2020 (kemarin sore) pukul 15.00 di RSUD Duren Sawit.
- H. Zainuddin, ST, MT (Tenaga Ahli Ir.H. Ishak Mekki, MM A-532 hari ini) meninggal duni pada Minggu, 6 September 2020 pukul 04.45 WIB di RS Siloam Palembang Sumatra Selatan.
Baca Juga: Studi: Kematian akibat Covid-19 Akan Naik 3 Kali Lipat di Awal Tahun 2021
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Arus Balik Natal 2025 Mulai Terlihat di Stasiun Senen
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan