Suara.com - Seekor macan tutul mengagetkan orang-orang di sebuah restoran mewah di Afrika Selatan. Spesies kucing besar itu tiba-tiba memasuki restoran guna mencari 'sarapan' di pagi hari.
Menyadur New York Post, Kamis (10/9/2020), peristiwa kehadiran hewan buas di tengah pengunjung restoran bernama Singita Ebony Lodge di cagar Sabi Sands itu direkam oleh seorang bernama Erika Wiese (39).
Wiese memberi tahu Kruger Sightings--media yang dikelola Taman Nasional Kruger--bahwa dia tengah bersama paman dan dua temannya tepat saat sarapan ketika macan tutul itu datang.
Kedatangan macan tutul itu, disebut Wise membuat seekor monyet vervet di kandangnya, mulai membuat panggilan alarm alias keguasaran. Hal itu menunjukkan ada predator di dekatnya.
“Staf Singita sangat terlatih untuk menghadapi pertemuan semacam ini dan memiliki protokol keamanan yang ketat untuk memastikan keselamatan staf dan tamu dalam situasi ini,” kata Wiese.
"Karena itu, kami dapat tetap tenang, diam, dan kagum pada makhluk cantik yang begitu dekat dengan kami."
Menurut Wiese, macan tutul itu terlihat di depan penginapan pada pagi hari. Kucing besar itu disebutnya tengah berburu hewan sejenis antelop Afrika.
Dalam rekaman video yang diunggah Wise pada Minggu (6/9/2020), menunjukkan macan tutul berjalan di berbagai bagian restoran.
Pada satu titik, kucing besar itu tampak berjalan melewati orang yang memegang kamera. Dia terus bergerak ke arah tangga restoran.
Sekitar pertengahan dari video tersebut, macan tutul terlihat menaiki tangga ke dek atas di restoran, di mana ia tampak melihat sekilas mangsanya.
Baca Juga: Bocah 6 Tahun Tewas Diserang Macan Tutul, Diterkam saat Bermain
Akhirnya, macan tutul berjalan menjauh dari restoran menuju semak belukar, menurut Wiese.
"Kami benar-benar merasa kagum, hormat, hormat, dan terima kasih," kata Wiese.
“Sungguh pengalaman yang langka untuk bertemu dengan macan tutul seperti itu. Situasi tersebut membuktikan bahwa satwa liar dan manusia dapat hidup dan berinteraksi satu sama lain secara harmonis dan saling menghormati. ”
"Ini sangat jarang bagi saya dan yang bisa saya katakan kepada seseorang dalam situasi itu adalah tetap tenang dan hormat," tambahnya.
Berita Terkait
-
Iklan Sampo Dinilai Rasis, Warga Afrika Selatan Gelar Protes
-
Gara-gara Ayam Menyeberang, Mobil Mewah Tabrak Rumah hingga Ringsek
-
Hindari Seekor Ayam, Seorang Pengemudi di Afrika Selatan Tabrak Rumah
-
Seorang Pawang Tewas Diterkam Singa Putih Peliharaannya Sendiri
-
Masjid Bersejarah di Afrika Selatan Terbakar, Diduga Korsleting Listrik
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana