Suara.com - Setelah menjalani tes swab secara mandiri di rumah sakit dengan bayar Rp2,4 juta, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jansen Sitindaon teringat dengan keadaan masyarakat Indonesia yang sebagian tidak beruntung secara ekonomi sehingga mesti berpikir berkali-kali untuk ikut tes tersebut.
Itu sebabnya, mengusulkan kepada Kementerian Kesehatan agar segera menerbitkan aturan standarnisasi harga swab, khususnya yang dilakukan secara mandiri.
Sebab, kata dia, tes merupakan kunci untuk mendeteksi apakah seseorang terjangkit Covid-19 atau tidak.
Jansen Sitindaon menyarankan harga tes swab dibuat terjangkau dan sama di semua rumah sakit.
"Orang secara sadar sudah mau test dirinya malah mahal sekali. Kemarin saya swab kena 2,4 juta," kata dia.
Jansen Sitindaon menyontohkan harga rapid test yang disebutnya "gila-gilaan" sebelum ada standarisasi Rp150 ribu.
"Dulu harga rapid juga gila-gilaan. Komersil. Sebelum diatur Rp150 ribu," kata Jansen Sitindaon.
Anggota masyarakat yang berinisiatif tes swab seharusnya dihargai karena sikapnya menunjukkan kepedulian pada lingkungan sekaligus mendukung upaya pemerintah mencegah penyebaran Covid-19.
"Bagi yang terpaksa tetap aktivitas keluar rumah dimasa Covid melakukan swab adalah bagian dari "tanggung jawab sosialnya" kepada lingkungan, keluarga bahkan negara. Agar tidak jadi pembawa virus. Harusnya harganya terjangkau," kata dia.
Baca Juga: Rumah Sakit Covid di Depok Nyaris Penuh, Bisa Dirujuk ke Bekasi dan Bogor
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, kata dia, tugas pemerintah adalah 3T: test, tracing, dan treatment. Sedangkan tugas rakyat adalah 3M: menjaga jarak, masker, mencuci tangan.
Jika swab murah, kata Jansen Sitindaon, rakyat bisa lakukan M ke 4: melakukan tes. Inilah yang dimaksud Jansen SItindaon menjadi jalan menyelamatkan keluarga, teman dan lain-lain dari penularan dan meringankan beban negara melakukan tracing.
Dia mengatakan datangnya Covid-19 itu tiba-tiba dan mengaggetkan semua orang, tak terkecuali pemerintah.
"Pastilah di sana-sini butuh pembenahan. Termasuk soal harga swab yang mahal sekali ini. Jadi mari kita benahi dan cari solusinya. Demi kebaikan bersama. Pemerintah memimpin kami rakyat ikut," katanya.
"Twiit ini sebagai informasi agar harga swab mandiri (jikapun masih harus bayar) dibenahi pemerintah. Minimal harganya dibuat seragam di seluruh RS di Indonesia. karena corona ini tak tahu kita kapan berakhirnya. Sedangkan tes ini masih harus terus dan rutin kita lakukan kedepannya."
Berita Terkait
-
Analis Beberkan Peluang PKS-Demokrat Berkoalisi di 2029, Mau Usung Prabowo Lagi?
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Berantas TBC Lintas Sektor, Pemerintah Libatkan TNI-Polri Lewat Revisi Perpres
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri