Suara.com - Terjadi kegaduhan antara Komandan Komando Distrik Militer 0504/Jakarta Selatan Kolonel Ucu Yustiana dan sejumlah purnawirawan jenderal yang menamakan diri Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020), lalu.
Kegaduhan muncul setelah para purnawirawan diminta mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak karena sekarang sedang masa pandemi Covid-19.
Peristiwa kegaduhan di TMP Kalibata yang kemudian viral di media sosial mendapatkan reaksi dari sejumlah kalangan. Politikus Mustofa Nahrawardaya dengan satire menyebut negara ini menjadi aneh sejak tahun 2014.
"Iya, ini memang aneh. Sejak 2014, NKRI ini jadi aneh," kata Mustofa yang dikutip Suara.com dari akun media sosialnya.
Pernyataan Mustofa merespon sikap koleganya, politikus Partai Gerindra Fadli Zon yang mengkritik sikap Dandim terhadap kegiatan para purnawirawan yang menurut Fadli Zon "salah kaprah."
"Bukan urusan Dandim untuk mengurusi TMP “menghadapi” purnawirawan yang mau berziarah dan menghentikan orang pidato atau bicara. Salah kaprah," kata dia.
Dalam kanal YouTube, Rocky Gerung mengatakan seharusnya penertiban menjadi tugasnya polisi. "Ini agak aneh kenapa komandan kodim yang langsung ke situ, maka analisis saya dia diperintahkan langsung untuk dia yang turun. kan dia juga punya diskresi untuk "mengatakan saya tahu itu wilayah saya karena itu saya akan koordinasi dengan polisi dan saya minta pak polisi yang di situ," kata Rocky.
Usai kejadian, Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan keributan yang terjadi pada acara tabur bunga di TMP Kalibata, dilatarbelakangi peristiwa deklarasi yang melanggar protokol kesehatan.
"Kami yang tergabung dalam Penegakan Disiplin Mematuhi Protokol Kesehatan Operasi Yustisi dan melibatkan masyarakat menegakkan aturan protokol kesehatan, merasa bertanggung jawab, terpanggil sebab acara itu mengerahkan massa yang banyak," kata Dudung saat konferensi pers di Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2020).
Dalam laporan Antara disebutkan kronologis peristiwa berawal saat 150 orang dari Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara tiba di TMP Kalibata sekitar pukul 15.00 WIB.
Meski tidak memiliki izin dari otoritas terkait, aparat keamanan yang bertugas di lokasi mengimbau agar massa patuh pada protokol kesehatan untuk menjaga jarak serta tidak berkerumun.
"Namun massa dari PPKN tetap memaksa ingin tetap berziarah. Toleransi kami kepada purnawirawan sudah sangat luas sekali walaupun mereka tidak ada izin Kementerian Sosial. Tapi karena purnawirawan ini sesepuh kami juga yang punya banyak bakti untuk bangsa ini, dipersilakan berziarah namun dengan tetap menjaga protokol kesehatan," katanya.
"Purnawirawan dipersilahkan untuk berziarah namun tetap menjaga protokol kesehatan dengan diatur masing-masing 30 orang dan dipersilakan berziarah," Dudung menambahkan.
Namun di luar dugaan, ada sebagian orang yang memanfaatkan situasi itu untuk berdeklarasi serta menyinggung masalah kebijakan pemerintah saat ini.
"Ada yang deklarasi mendukung kami dan menyinggung masalah kebijakan pemerintah saat ini," katanya.
Berita Terkait
-
Perdana Jadi Sutradara Film Pangku, Reza Rahadian Dipuji Fadli Zon
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Kala Megawati Kenang Momen Soeharto Tolak Bung Karno Dimakamkan di TMP
-
Fadli Zon Umumkan Progres Buku Sejarah Indonesia, Siap Diterbitkan Akhir Tahun
-
Fadli Zon Umumkan Buku Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Rilis Tanggal 14 Desember!
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory