Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta aparat penegak hukum bertindak tegas oknum KPU ataupun Bawaslu yang ketahuan membandel dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020.
Tito mengaku sudah mencium 'kenakalan-kenakalan' oknum anggota KPU ataupun Bawaslu, bahkan saat masih menjabat sebagai Kapolri.
Mantan Kapolri itu tidak mau melihat pesta demokrasi yang akan digelar pada Desember 2020 malah diwarnai dengan praktik transaksional yang dilakukan oknum anggota KPU ataupun Bawaslu.
Selain komitmen, pengawasan ketat juga dibutuhkan bagi kelangsungan Pilkada Serentak 2020.
"Saya mohon dengan tegas kepada jajaran penegak hukum KPK, kemudian Polri, Kejaksaan, kita sampaikan juga kalau ada oknum berbuat demikian, pidanakan, tindak tegas, berikan contoh efek kepada yang lain," kata Tito dalam acara Webinar Nasional Pilkada Berintegritas pada Selasa (20/10/2020).
Berdasarkan pengalamannya ketika menjabat mulai dari Kapolres Serang, Kapolda Metro Jaya hingga Kapolri, Tito mengaku pernah menemukan sejumlah oknum anggota KPU yang sengaja ditempatkan oleh partai atau calon kepala daerah.
"Itu mohon maaf di KPU pun begitu mau pemilihan, saya tak katakan semua ya, ada daerah-daerah yang sengaja masang juga, calon itu masang orang di KPU," ujarnya.
"Entah di kabupaten, apalagi di bawahnya. Jaringan KPU - Bawaslu tak seperti TNI/Polri yang satu komando dan punya rigit yang kuat," tambah Tito.
Padahal menurut Tito, peran KPU dan Bawaslu sangat penting sebagai penyelenggara pemilu. Bawaslu misalnya yang menjadi wasit dalam perhelatan Pilkada Serentak 2020 seharusnya bisa berlaku netral.
"Kalau wasit netral, baik, akan dihormati, disegani. Kalau berpikirnya kapan lagi nih 5 tahun sekali, itu akan jadi awal masalah di daerah, awal ketidakpercayaan."
Baca Juga: Tuhan Akan Ikut Nyoblos di Pilkada Jember
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka