Suara.com - Pemerintah menggelar rapat koordinasi untuk mengantisipasi libur nasional dan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad pada akhir Oktober 2020. Mereka mengantisipasi klaster baru Covid-19 dan juga cuaca ekstrim yang dapat menimbulkan bencana alam.
Rakor Antisipasi Libur Cuti Bersama dilakukan pemerintah dengan kepala daerah dan Forkopimda se-Indonesia di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2020).
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan atau Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, cuti bersama dan libur panjang harus diantisipasi dengan maksimal oleh pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, terkait kerawanan-kerawanan yang berpotensi terjadi.
Hal utama yang disorotinya yakni berkaitan dengan disiplin terhadap protokol kesehatan Covid-19, dimana kemungkinan terjadinya penumpukan orang dan mobilitas masyarakat di tempat-tempat umum dan tempat wisata.
"Misalnya transportasi umum, atau di tempat-tempat terminal, stasiun, bandara, dan sebagainya, kemudian di tempat-tempat rekreasi itu juga potensial akan terjadi kerumunan-kerumunan orang," kata Mahfud.
Dengan begitu, mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu mewanti-wanti supaya libur panjang nanti tidak menimbulkan klaster baru penularan Covid-19. Pasalnya, ia mengklaim pemerintah sudah mulai berhasil
menekan lonjakan penularan Covid-19, diiringi dengan naiknya tingkat kesembuhan.
"Persentase penularan yang juga sudah bagus, tingkat kematian yang juga sudah bagus, karena sedikit, di tingkat kematian itu tiga koma sekian persen, masih lumayan meskipun tidak sama dengan rata-rata dunia, nah, itu semua harus diantisipasi," ujarnya.
Berita Terkait
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta