Suara.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo akan berkunjung ke Indonesia pekan depan.
Pegiat media sosial Denny Siregar menilai kunjungan tersebut membawa misi sangat penting.
"Ini salah satu agenda US ke Indonesia dan salah satunya bertemu dengan Ansor. Ini mirip dengan pertarungan ideologi dulu antara US dengan Uni Soviet, tapi kali ini perang ekonomi dengan Cina. Supaya kita paham, darimana asal narasi "Cina, komunis, aseng" dan sebagainya," kata Denny Siregar yang juga memposting sebuah teks yang dia prediksi sebagai bagian dari agenda Amerika.
Berdasarkan analisa itu, Denny Siregar mengingatkan Gerakan Pemuda Ansor untuk bersikap hati-hati menerima kunjungan Mike Pompeo yang disebutnya "mungkin ini masih usaha AS lobi-lobi supaya bisa bangun pangkalan militer di Indonesia."
"Hati-hati ya teman-teman Ansor, mungkin ini masih usaha AS lobi-lobi supaya bisa bangun pangkalan militer di Indonesia. Dengar-dengar sih, demo-demo besar di Thailand juga karena meerka menolak negaranya jadi pangkalan militer. Kalau AS mendekat, kita wajib waspada," kata Denny Siregar.
Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas tidak sampai sejauh itu menanggapi tujuan pertemuan dengan Pompeo pekan depan. Dia menilai Denny Siregar, "kejauhan analisisnya bro."
Demikian pula anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama Permadi Arya menanggapi pandangan Denny Siregar dengan berkelakar. "Lu anti mamarika banget sih. Dasar syingah luck nut."
Rencana lawatan Mike Pompeo ke Indonesia pekan depan merupakan bagian dari upaya mendapatkan dukungan dalam menghadapi peningkatan pengaruh China di kawasan Asia, menurut pengamat hubungan Internasional.
Sukawarsini Djelantik, peneliti di Parahyangan Centre for International Studies, berpendapat AS melihat Indonesia sebagai satu kekuatan besar di ASEAN yang sangat penting untuk didekati, khususnya dalam menyikapi konflik di Laut China Selatan.
Baca Juga: Lawatan Mike Pompeo ke Jakarta: AS Dekati RI Tangkal Pengaruh China di Asia
"Pasti nanti akan mencari dukungan, karena posisi Indonesia yang diperhitungkan sebagai kekuatan menengah," kata Sukawarsini dalam laporan BBC Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kunjungan Pompeo mencerminkan komitmen kuat Indonesia untuk membangun kemitraan dengan AS.
Mencari dukungan di 'Indo-Pasifik'?
Informasi tentang rencana kunjungan Pompeo yang dipampang di situs daring Kementerian Luar Negeri AS berkali-kali menyebut istilah 'Indo-Pasifik.'
Misalnya, dalam penjelasan tentang kunjungannya ke Indonesia, disebutkan "Menteri akan pergi ke Jakarta untuk menyampaikan pernyataan publik dan bertemu dengan sejawatnya di Indonesia untuk meneguhkan visi kedua negara akan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka."
Istilah 'Indo-Pasifik' menggambarkan visi geopolitik baru Presiden AS Donald Trump untuk Asia, yang menekankan kebangkitan India di hadapan meningkatnya pengaruh Cina.
Berita Terkait
-
Berapa Gaji Ainul Yakin sebagai Komisaris PT Transjakarta? Disorot usai Demo Trans7
-
Profil Ainul Yakin: Komisaris Transjakarta dan Ahli Menag yang Ancam 'Gorok Leher' Pengkritik Ulama
-
6 Fakta Komisaris TJ dan Ketua GP Ansor Jakarta Ancam 'Gorok' Leher Karyawan Trans7
-
Transjakarta Ogah Dikaitkan Orasi 'Ancaman' Ketua GP Ansor DKI saat Demo Trans7, Mengapa?
-
Biodata Ainul Yakin yang Orasinya soal Trans7 Viral, Ternyata Komisaris Transjakarta
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta
-
APBD Dipangkas, Dedi Mulyadi Sebut ASN Jabar Bakal Puasa Tahun Depan
-
Viral ASN Deli Serdang Ngaku Sulit Naik Pangkat, Bobby Nasution Langsung Mediasi dan Ini Hasilnya
-
Terungkap! 5 Fakta Baru Kasus Narkoba Onad: Pemasok Dibekuk, Statusnya Jadi Korban
-
Budi Arie Bantah Isu Projo Jauh dari Jokowi: Jangan di-Framing!
-
Budi Arie Hubungi Jokowi, Ungkap Rencana Ganti Logo Projo Lewat Sayembara
-
Delapan Tanggul di Jaksel Roboh dan Longsor, Pemprov DKI Gerak Cepat Lakukan Perbaikan
-
Partai Ummat Kritik Pramono Anung, Sebut Kebijakan Jakarta Tak Berpihak Wong Cilik
-
BMKG: Puncak Musim Hujan Dimulai November, Berlangsung Lebih Lama hingga Februari 2026