Suara.com - Sebuah kabar menghebohkan beredar di media sosial yang menyebut peresmian nama Jalan Presiden Joko Widodo di UEA adalah hasil barter dengan ratusan hektar lahan di Kalimantan Timur (Kaltim).
Kabar tersebutt tersiar setelah Koordinator Jaringan Advokasi Tambang Nasional (Jatam), Merah Johansyah, membuat cuitan di akun Twitternya.
Dilansir dari hops.id -jaringan Suara.com, lahan tersebut ada di Kalimantan Timur atau wilayah Ibu Kota Baru.
Merah Johansyah mengaitkan jalan yang dinamai Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi itu dengan pengelolaan lahan 256 ha di Kalimantan Timur oleh UEA.
Hal ini menurut Merah, adalah bentuk dari praktik oligarki pebisnis yang bermain di Indonesia.
“1 ruas jalan di kawasan bisnis untuk plang nama Jokowi sementara 256 ribu ha atau empat kali luas Jakarta untuk dinasti Uni Emirat Arab di Kaltim. Peragaan bisnis pasca omnibus Cilaka yang melindas buruh dan lingkungan. Menuju omnibus penggadaian selanjutnya berkedok proyek ibukota baru,” kicau Merah dalam Twitternya, Jumat (23/10/2020).
Dikabarkan, putra mahkota Abu Dhabi didapuk menjadi ketua Dewan Pengarah Ibu Kota Baru.
Oleh sebab itulah Merah menyindir praktik tukar lahan, satu ruas Jalan Presiden Joko Widodo dengan 256 Ha lahan di Kalimantan Timur untuk Uni Emirat Arab.
"Seruas jalan untuk 256 ribu hektar atau setara 4 kali luas Jakarta di Kaltim dengan kemasan megaproyek ibu kota baru yang menenggelamkan mimpi dan harapan generasi mendatang menghirup oksigen dari ekosistem Kalimantan,” tulis Merah lagi.
Baca Juga: Pupuk Kaltim Komitmen Berdayakan Masyarakat di Tengah Pandemi
Kicauan Merah yang mengejutkan itu pun mendapat respon dari warganet.
"Hati-hati memberikan pernyataan bro, harus ada bukti otentik jangan asal tweet," kata akun @dytr***
"Kita tunggu episode berikutnya. Terbukti kah?" timpal akun @Madja****
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan bahwa namanya diabadikan menjadi nama sebuah jalan di UEA.
Kepastian tersebut ia sampaikan melalui akun Instagram Jokowi untuk menunjukkan bahwa hubungan kedua negara sudah sangat erat.
"Ini tentu bentuk penghargaan dan kehormatan. Bukan untuk saya pribadi semata-mata, tetapi untuk Indonesia. Sebuah gambaran betapa eratnya hubungan di antara dua negara yang kini bekerja sama dalam berbagai bidang,” tulis keterangan dalam unggahan Jokowi.
Berita Terkait
-
6 Fakta Wali Kota Medan Kembalikan 30 Ton Beras Bantuan UEA, Nomor 6 Jadi Alasan Utama
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Bantuan Dunia Siap Masuk, Pemerintah RI Masih Tangani Sendiri: Apa Alasan di Balik Penolakan?
-
Irak Perpanjang Asa, Lolos ke Play-off Antarkonfederasi Piala Dunia 2026
-
JATAM: Warga Pro dan Kontra Tambang di Halmahera Sama-sama Korban Sistem yang Merusak
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan