Suara.com - Polisi menduga warga negara Ghana bernama Festus (24) yang ditemukan tewas di unit 0601 Apartemen Gallery West Residence Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, diduga dibunuh temannya saat bermain game konsol.
Tiga saksi mata berada di tengah kejadian tersebut, termasuk saksi kunci, yakni pria berinisial L (25), yang menginap di lokasi kejadian atau apartemen pacarnya yang berinisial T.
“Sejauh ini kami duga pelaku merupakan teman korban,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi di Jakarta, Senin (26/10/2020).
Festus diperkirakan tewas di lokasi kejadian pada Sabtu (24/10) sekira pukul 17.30 WIB.
Dalam keterangannya, L mengatakan ada dua laki-laki berkebangsaan Ghana yang datang ke apartemen pacarnya, yakni Festus dan terduga pelaku inisial S pada Sabtu dini hari.
Korban dan terduga pelaku sempat mengobrol dengan bahasa Afrika sekitar setengah jam. Kemudian keduanya berpamitan pulang. Sore harinya sekitar pukul 16.00 WIB, kedua orang itu datang lagi.
Festus, S dan T sempat mengobrol bertiga menggunakan bahasa Afrika, kemudian mereka sempat bermain game konsol dan minum alkohol ditemani T. Sedangkan saksi L masuk ke kamar mandi.
“Saksi mendengar suara gaduh dan benda jatuh, kemudian melihat terduga pelaku memegang pisau sedang menusuk korban, sedangkan T berusaha melerai,” ujar Arsya.
Selanjutnya, saksi L berusaha menolong Festus yang ternyata sudah dalam keadaan meninggal dunia kemudian menghubungi ambulans melalui satpam.
Baca Juga: Open BO Berujung Maut, Berikut 5 Fakta Terbunuhnya Siti Soleha
Sementara, terduga pelaku menghubungi pacarnya, yakni saksi DK. Tak lama kemudian DK datang ke apartemen tersebut.
“Kemudian pelaku dan saudara T tidak berada di tempat kejadian, diduga melarikan diri,” ujar Arsya.
Saat ini, Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku. (Antara)
Berita Terkait
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Sumatra Tak Lagi Tanggap Darurat, Separuh Kabupaten/Kota Diklaim Telah Masuk Masa Transisi Pemulihan
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti