Suara.com - Kemampuan komunikasi politik dari staf khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, Henry Subiakto, dinilai masih memprihatinkan. Penilaian tersebut disampaikan peneliti kebijakan publik dari Political and Public Policy Studies Jerry Massie setelah menyaksikan perdebatan antara Henry dan politikus Fadli Zon di acara Indonesia Lawyer Club.
Di hadapan Fadli Zon, Henry dinilai tak berkutik dan Jerry mengibaratkannya seperti "antara dosen dan mahasiswa."
"Sungguh memalukan dia tak mampu meladeni gaya bicara Fadli, bahkan saya lihat sempat berapa kali tersudut dan terpojok. Apalagi saat Fadli mengatakan tak layak atau tak pantas duduk di acaranya Karni Ilyas Indonesia Lawyer Club (ILC)," kata Jerry kepada Suara.com, Rabu (28/10/2020).
Henry dan Fadli Zon sempat adu argumen terkait bahasa hoaks dan ketika itu, Henry dinilai Jerry terlihat tak mampu menjabarkan dan menjelaskan secara etimologis makna dari hoaks.
"Saya sangat prihatin dengan kemampuan staf khusus menteri Kominfo yang tak mampu menguasai persoalan. Padahal beliau seorang profesor. Mana mungkin kalah adu argumen dengan Fadli Zon," katanya.
Isu panas yang jadi perdebatan kedua tokoh berikutnya soal harga vaksin.
"Masa nalarnya tak mampu membaca tujuan penyampaian pesan dari Fadli terkait 2 dollar dan 2 euro atau Rp30 ribu untuk membeli vaksin. Sedangkan the price harga di Indonesia Rp300 ribu. Fadli menekankan agar swasta tak terlibat dia pun menyerang 3 narasumber seperti Donny Gahral dari KSP, jubir Kementerian BUMN Arya Sinulingga. Selanjutnya kata Fadli, Menkes Terawan Agus Putranto yang perlu dihadirkan," kata Jerry.
Dalam acara ILC, Fadli Zon sampai menyebut Henry tidak pantas mewakili Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Pembicaraan mulai hangat setelah Saleh Partaonan Daulay, anggota DPR dari Fraksi PAN, tidak sepakat apabila vaksinasi disangkutpautkan dengan perpolitikan. Sebab, menurut dia, tidak ada satu partai pun yang mengambil keuntungan dengan adanya vaksinasi.
Baca Juga: Perang Twit dengan Henry Subiakto, Fadli Zon: Daya Tangkap Orang Ini Kurang
"Kalau disebut ada politisasi berarti ada keuntungan politik dari partai atau kelompok tertentu. Coba tunjukin pada kita dulu. Sebagai politisi saya berusaha meluruskan. Saya bukan mempolitisasi, gak ada sedikitpun niat. Saya memberikan informasi soal yang saya diketahui," kata Saleh Partaonan Daulay seperti dikutip Suara.com.
Setelahnya, Saleh Partaonan Daulay menyinggung soal hoaks yang belakangan digembor-gemborkan oleh pemerintah. Saat itu, Fadli Zon langsung menimpali dan bertanya kepada Henry perihal harga vaksin.
Sebelumnya, Henry mengatakan tidak logis apabila harga vaksin sebesar dua dollar, seperti disebutkan oleh Fadli Zon. Namun, Fadli Zon kemudian memberitahu Henry Subiakto bahwasanya Menteri Kesehatan Polandia baru saja mengumumkan vaksin dengan harga murah.
Oleh sebab itu, Fadli Zon berkata apakah Henry tadi baru saja menyebar hoaks.
"Pak tadi anda mengatakan dua dollar gak bisa untuk vaksin. Itu hoaks bukan? Contoh nih ya, ini Menteri Kesehatan Polandia baru menghumumkan vaksin tersedia musim semi 2021, ya Maret atau April. Harganya sangat rendah, dua euro perkepala. Sekitar Rp 30,000 juga," kata Fadli Zon.
Henry menimpalinya dengan jawaban yang membuat Fadli Zon meradang.
Berita Terkait
-
Vokal Kritik Pemerintah, Ekspresi Fedi Nuril saat Fadli Zon Berpidato di FFI 2025 Viral
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Perdana Jadi Sutradara Film Pangku, Reza Rahadian Dipuji Fadli Zon
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Tragedi Terra Drone Tewaskan 22 Orang, Pengamat: Bukti Kegagalan Sistem Keselamatan Gedung
-
PBNU Dorong Reformasi Polri Menyeluruh, Gus Yahya Tegaskan Perlunya Pertobatan Institusional
-
Bukan Cuma Bupati Lampung Tengah, OTT KPK Juga Jaring 4 Orang Lainnya
-
Dituding ABS ke Prabowo Soal Listrik Aceh, Bahlil: Itu Laporan Resmi dari PLN
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Lilin Nusantara Dukung Langkah Kapolri Usut Penyebab Banjir Sumatra, Ini Alasannya
-
Mobil Tertabrak KRL di Jakarta Utara, KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin Berkendara
-
Terungkap! Kompor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Ponpes Almawaddah Ciganjur Jaksel