Suara.com - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi menyinggung penegakan aturan protokol kesehatan pandemi Covid-19.
Melalui akun Twitternya @TeddyGusnaidi, ia menyentil pihak aparat yang suka merazia tempat-tempat berizin agar menutup operasionalnya.
"Tempat yang berizin dirazia, suruh tutup sama satpol PP dengan alasan aturan pembatasan. Anehnya yang tidak berizin malah dibiarkan," kicau Teddy, Sabtu (31/10/2020).
Teddy dibuat heran dengan penerapan aturan tersebut sehingga ia bertanya tentang keberadaan virus corona.
"Emang virus corona hanya ada di tempat yang berizin ya?" sambung Teddy lengkap dengan emoji berpikir.
Atas cuitan Teddy itu, sejumlah warganet terpancing untuk berkomentar dan mengungkapkan keresahannya.
"Gak ada sabetannya bang, percuma jadi aparat kalau tujuannya cari duit dan cari muka, kerja aja kayak orang biasa, jadi aparat tuh harus ada panggilan, mengabdi dan taat azas serta hukum, di luar itu gak beda sama preman, miris," tulis warganet dengan akun @dki_***
"Iya yang buat hajatan, resepsi, tamunya yang pake masker bisa dihitung juga berkerumun, yang penting mungkin udah nyiapin tempat cuci tangan walaupun gak dipakai," sambung akun @HoMau***
"Hanya berlaku pada yang berkuasa saja," celetuk warganet dengan nama akun @mspa*** tak mau ketinggalan.
Baca Juga: Tiga Benda Ini Harus Rutin Dibersihkan selama Pandemi, Apa Saja?
Untuk diketahui, berdasarkan data yang dihimpun pemerintah melalui laman covid19.go.id, total hingga hari ini, Minggu (01/11) jumlah total kasus terkonfirmasi telah mencapai 410.088.
Dari angka tersebut, jumlah pasien yang dinyatakan menang melawan Covid-19 mencapai 337.801 sedangkan yang meninggal dunia tercatat di angka 13.869.
Kendati penularan Covid-19 masih tinggi, pemerintah melalui Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu tepatnya Minggu (11/10/2020), mengklaim penanganan pandemi di Indonesia cukup baik.
"Mengenai data yang saya terima per 11 Oktober, rata-rata kasus COVID aktif di Indonesia ini 19,97 persen. Saya kira bagus karena ini lebih rendah dari rata-rata COVID, kasus aktif dunia yang mencapai 22,1 persen. Kita lebih baik," ujar Jokowi di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Berita Terkait
-
Drama Tangis di Gang Royal! 3 PSK Kena Razia, Ngaku Jualan Kopi Padahal Kepergok di Kamar
-
Jalan Lingkar Selatan Cilegon Macet, Massa Demo Truk ODOL
-
Protes Razia Rambut, Murid dan Guru Saling Balas Pesan Lewat Video
-
Aksi Bobby Razia Truk Pelat Aceh Dikecam Pimpinan DPR: Kita Ini NKRI, Tidak Boleh Ada Ego Daerah!
-
Sindir Bobby Nasution Imbas Razia Pelat Luar Sumut? Sammy Notaslimboy: Sampai ke Mantu Tolol Semua!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian