Suara.com - Filipina diperkirakan akan dihantam badai lain, tak lama setelah babak belur akibat topan Goni berkekuatan super yang menewaskan 20 orang.
Menyadur Channel News Asia, Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Senin (2/11/2020), memperingatkan warganya agar waspada terhadap badai yang berkemungkinan besar terjadi dalam waktu dekat, topan Atsani.
Topan Atsani yang berembus dengan kekuatan 80 km per jam menguat di Samudra Pasifik dan diperkirakan bakal mendarat akhir pekan ini.
"Ini tidak sekuat (Goni) tetapi akan menyebabkan kerusakan di jalur yang dilewati, jalan dan jembatan," ujar Duterte.
Badan cuaca negara memperkirakan akan ada dua hingga tiga topan lagi yang menyambangi Filipina pada November, dan satu hingga dua badai pada Desember.
Negara dengan lebih dari 7.600 pulau ini dilewati 20 badai tropis setiap tahunnya.
Akhir pekan lalu, topan Goni yang disebut-sebut sebagai badai terkuat tahun ini, dengan kecepatan hingga 310 km per jam, menghantam Filipina, menewaskan 20 orang.
Badan penanggulangan bencana negara pada Senin (2/11) mengatakan puluhan korban tewas berasal dari provinsi Albay dan Catanduane, dua tempat paling terdampak topan.
Para pejabat mengatakan telah melakukan evakuasi paksa lebih dari 354.000 orang, demi mencegah lebih banyak korban tewas.
Baca Juga: Waspada, Lebih dari 33.000 Kasus Covid-19 Terjadi di Malaysia
Kepala Manajemen Bencana Filipina, Ricardo Jalad, mengatakan topan Goni telah merusak sebagian lebih dari 55.000 rumah dan meratakan 20.000 lainnya.
Angin kencang dan hujan lebat akibat topan Goni merusak tanaman, terutama beras dan jagung, dengan kerugian berkisar 1,7 miliar peso atau sekitar Rp 513 miliar.
Sementara kerugian kerusakan dari jembatan, jalan, dan bangunan umum, menurut kementerian pekerjaan umum, mencapai 5,6 miliar peso atau sekitar Rp 1,6 triliun.
Badan manajemen bencana sebelumnya, memperkirakan sekitar 19 juta hingga 31 juta orang akan terkena dampak topan, termasuk mereka yang berada di zona berbahaya.
Sebelum dihantam topan Goni, Filipina telah bergulat dengan dampak topan Molave yang menewaskan 22 orang di provinsi Manila selatan, sebagian besar karena tenggelam.
Hembusan topan Goni di Filipina kali ini, membangkitkan kenangan buruk topan Haiyan pada November 2013, yang menewaskan 7.300 orang tewas atau hilang, meratakan seluruh desa, dan membuat lima juta orang mengungsi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar