Suara.com - Beredar narasi yang menyebutkan Menteri Keuangan Sri Mulyani mau jual Pulau Bali untuk bayar utang negara.
Narasi tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Zehan.
Akun tersebut mengunggah foto tangkapan layar pemberitaan salah satu media online yang tayang pada 27 Oktober 2017.
Berikut judul artikel tersebut:
"Sri Mulyani: Jika Rakyat Mengizinkan Daerah Bali Kita Jual untuk Bayar Hutang".
Benarkah narasi tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Selasa (3/11/2020), klaim yang menyebut Sri Mulyani mau jual Pulau Bali untuk bayar utang negara adalah klaim yang salah.
Klaim tersebut pernah muncul pada 2017 dan 2018 lalu dan telah dibantah langsung oleh Sri Mulyani melalui akun media sosialnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Seorang Wanita Muslim di Prancis Baru Saja Diserang Pria Asing?
Sri Mulyani menegaskan, klaim jual Pulau Bali untuk bayar utang adalah fitnah keji dan tidak benar.
Dikutip dari laman akun Instagram resmi milik Sri Mulyani, ia menegaskan NKRI tidak untuk diperjualbelikan.
Sejak diproklamirkan oleh para pendiri bangsa, NKRI harus terus dijaga kedaulatan dan kemerdekaannya dengan membangun sampai ke pelosok negeri untuk menciptakan rakyat Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur.
"Itu adalah mandat konstitusi UUD 1945 yang kita jalankan secara konsisten dan penuh kesungguhan," ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menduga berita hoaks tersebut sengaja dibuat untuk menyerang pemerintah, kebijakan fiskal dan keuangan negara secara tidak berdasar dan untuk menyerang pribadi dirinya sebagai Menteri Keuangan RI.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan klaim yang menyebut Sri Mulyani mau jual Pulau Bali untuk bayar utang adalah klaim yang salah.
Klaim tersebut masuk dalam kategori konten palsu atau fabricated content.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum