Suara.com - Hasil tes usap atau swab yang dilakukan terhadap seluruh pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Muaro Padang, Sumatera Barat, dinyatakan negatif Covid-19.
"Hari ini kami menerima hasil tes usap yang dilakukan terhadap pegawai pada Jumat sebanyak 41 orang, dan hasilnya dinyatakan negatif Covid-19," kata Pelaksana Harian Kalapas Padang Novri Abbas, di Padang, Minggu (8/11/2020).
Dengan keluarnya hasil tersebut, maka seluruh pegawai Lapas Padang yang berjumlah 128 orang kini seluruhnya telah negatif Covid-19.
Mereka menjalani tes swab secara bertahap mulai dari Rabu, Kamis, dan Jumat lalu, menyusul adanya 40 warga binaan dan satu pegawai yang positif pada Minggu (31/10).
Dengan negatifnya hasil tes seluruh pegawai itu sehingga pelaksanaan tugas serta pelayanan kepada masyarakat bisa berjalan normal kembali.
Selain 128 pegawai, sebanyak 59 warga binaan juga telah dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap yang diterima dari laboraturium pada Kamis (5/11).
Tes swab dilakukan oleh tenaga kesehatan Lapas Padang yang diketuai oleh Dokter Rahmadani.
Dengan rincian 59 orang tersebut terdiri dari 40 narapidana yang dinyatakan positif sebelumnya, sedangkan sisanya narapidana baru yang mempunyai kontak erat.
Untuk warga binaan yang telah dinyatakan negatif itu pihak Lapas berencana mengeluarkan mereka dari blok khusus yang telah ditempati dalam beberapa hari terakhir, kemudian mengabungkannya dengan warga binaan lain.
Baca Juga: 187 Petugas dan Napi Negatif Corona, Lapas Padang Kembali Dibuka Buat Besuk
Sebelumnya, tes usap di Lapas Padang itu dilakukan karena adanya 40 warga binaan dan satu pegawai yang positif terinfeksi virus Covid-19 pada tes swab pertama kali pada Rabu (28/10).
Tes usap dilakukan karena ada sejumlah warga binaan yang melapor kehilangan indera penciuman, kemudian dites.
Pada bagian lain, Lapas Padang saat ini juga terus menggiatkan olahraga terhadap warga binaan serta mengasup suplemen sebagai upaya menjaga kesehatan dan meningkatkan imun tubuh.
"Sambil senam pagi mereka juga berjemur sebagai upaya menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas," terangnya. Antara
Berita Terkait
-
Lokomotif Mak Itam Kembali Dioperasikan Untuk Wisatawan
-
Pusham UII: Pemkot Padang Wajib Lindungi Kebebasan Beragama
-
Tragedi Perusakan Rumah Doa Padang, Pemerintah Dinilai Gagal Melindungi Minoritas
-
Wagub Vasko Ruseimy soal Perusakan Rumah Doa di Padang: Tidak Mencerminkan Nilai Minangkabau
-
Kapal Boat DPRD Mentawai Terbalik: 17 Selamat, 1 Hilang! Pencarian Intensif Dilakukan
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Otak di Balik 17+8 Tuntutan Rakyat: Siapa Sebenarnya Afutami yang Viral di Medsos?
-
Menpan-RB Kode CPNS 2025 Kembali Dibuka, Ini Cara Daftar dan Syaratnya
-
Dulu Raja Rokok Hingga Saham, Kini Gudang Garam Berada di Tepi Jurang
-
Burden Sharing Kemenkeu-BI Demi Biayai Program Prabowo
-
Skandal Domino Menteri Kehutanan: Beneran Nggak Kenal atau Tanda Hilangnya Integritas?
Terkini
-
Gugatan Ijazah Gibran Disidangkan, Roy Suryo Siap Bantu Bongkar Fakta Tak Terduga
-
Pramono Ungkap DPRD Jakarta Bahas Tunjangan Rumah Rp 78 Juta Hari Ini, Akan Dipangkas?
-
CEK FAKTA: Benarkah ART Ahmad Sahroni Luka Parah Saat Penjarahan Rumahnya?
-
Tak Terima Disebut Tersangka, Azis Wellang Ngadu ke Polda Usai Viral Main Domino Bareng 2 Menteri
-
KPAI Sebut Kasus Tewasnya Ibu dan 2 Anak di Bandung Berkategori Filisida Maternal, Apa Itu?
-
Pembelaan Kompak Raja Juli dan Karding Usai Viral Foto Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan
-
Demo 8 September 2025: Tiga Aksi Unjuk Rasa di Jakarta, dari Isu Papua hingga Munir
-
Pramono Anung Ungkap Perbaikan Lift dan JPO Halte Polda dan Senen yang Terbakar Capai Rp20 Miliar
-
Daftar 15 Calon Hakim Agung yang Diajukan Komisi Yudisial ke DPR RI
-
KPAI Ungkap 'Filisida Maternal' di Balik Tragedi Ibu Racuni 2 Anak, Desak Polisi Usut Wasiat Pilu