Suara.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) menujukkan salah satu bukti sidang perkara kepengurusan fatwa Mahkamah Agung (MA) atas terdakwa Pinangki Sirna Malasari. Bukti tersebut adalah percakapan Pinangki dengan saksi Anita Kolopaking.
Bukti percakapan tersebut dibacakan oleh jaksa KMS Ronny. Isi percakapan itu adalah adu mulut antara Anita dan Pinangki terkait uang senilai 50 ribu Dollar AS.
Uang dengan nominal tersebut merujuk pada bayaran Anita selaku kuasa hukum Djoko Tjandra dalam kasus cassie Bank Bali. Dalam percakapan tersebut, Anita mengkonfirmasi pada Pinangki terkait hal tersebut.
Pasalnya, Djoko Tjandra mengatakan pada Anita jika uang yang diserahkan adalah 500 ribu Dollar AS. Dari total tersebut, sebanyak 100 ribu Dollar AS diperuntukan pada Anita -- setengah dari total yang dijanjikan, yakni 200 ribu Dollar AS.
Sementara itu, Pinangki mengaku jika Djoko Tjandra hanya memberikan uang sebesar 150 ribu Dollar AS. Dari total tersebut, hanya 50 ribu Dollar AS saja yang diberikan pada Anita.
Anita: Saya sudah tanya, dan selama ini beliau terus komunikasi dengan saya. Saya sampaikan ke bapak (Djoko Tjandra) kenapa bapak hanya berikan USD 150 ribu? Lalu beliau bantah bahwa tidak benar, untuk saya diberikan USD 100 ribu karena bapak berinya USD 500 ribu, Mbak kan yang bilang ke saya bapak hanya USD 150 ribu, dan untuk saya USD 50 ribu. Saya lalu cocokkan info itu ke bapak lalu bapak bilang itu tidak benar karena bapak bilang serahkan USD 500 ribu, jadi mana yang benar? Mbak bilang hanya diberikan USD 150 ribu, bapak bilang ke saya beri USD 500 ribu, saya kan percaya saja Mbak.
Pesan tersebut kemudian dibalas oleh Pinangki. Kepada Anita, Pinangki menyebut jika hubungannya dengan Djoko Tjandra adalah urusan seorang sahabat yang hendak membantu dengan segala cara.
Selanjutnya, Pinangki menyebut jika hubungan Anita dengan Djoko Tjandra hanya sebatas urusan pekerjaan. Dia juga mengatakan jika Djoko Tjandra hanya menitipkan uang sebesar 50 ribu Dollar AS kepada dirinya untuk Anita.
Pinangki: Ibu, urusan saya dengan Joe Chan adalah urusan saya sebagai sahabat yang care secara pribadi, dan mau bantu Joe Chan dengan segala cara. Urusan Ibu dengan Joe Chan adalah urusan pekerjaan, dan sudah berikan titipan fee ke ibu dari Joe Chan sebanyak USD 50 ribu, silakan capture dan send ke Joe Chan karena itu kondisi sebenarnya.
Baca Juga: Tanggapi Kesaksian Anita Kolopaking, Pinangki: Maaf Bu Kalau Ada Salah
Anita: Bagaimana dengan tawaran Mbak tadi, bahwa dengan sumpah bahwa Mbak akan menyerahkan saya jika di kemudian hari saya yang melakukan kesalahan, maka semua rezeki saya ke mbak dan sebaiknya demikian, karena saya harus percaya siapa? Saya hanya ingin hak saya saja dimana dari awal mbak sudah tekankan ke saya bahwa fee saya USD 200 ribu yang akan dibayar 50 persen dulu, dan waktu saya mau sodorkan offering letter saya yang sudah saya bawa, lalu mbak bilang nggak setuju, sudah beres setuju, dibayar 50 persen tapi mbak kemudian bilang hanya dibayar USD 150 ribu dan untuk saya dibayar USD 50 ribu dulu. Saya sedih waktu itu, tapi saya harus percaya kepada mbak, tapi dibilang sudah diserahkan USD 500 ribu ke mbak dan itu diulang-ulang terus oleh bapak.
Saya selama ini kerja loh mbak untuk beliau, jadi saya minta diselesaikan oleh beliau mohon perhatiannya mbak saya harus bayar gaji, dan kasihan lawyer-lawyer saya sudah kerjakan juga untuk urusan bapak, please mbak.
Anita: Hak atas fee saya sebagai lawyer Bapak sudah bayarkan melalui Mbak.
Pinangki: Sumpah demi Allah, itu USD 50 ribu fee titipan Joe Chan ke ibu.
Sempat Kecewa
Dalam sidang sebelumnya, Rabu (11/11/2020), JPU menghadirkan suami Anita Kolopaking sebagai saksi. Pria bernama Wyasa Santosa Kolopaking bercerita terkait bayaran istrinya sebagai pengacara Djoko Tjandra.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Menteri PU Percepat Pemulihan Aceh: Kerja 24 Jam, Program Padat Karya, hingga Pembangunan Bendungan
-
Meriah! Suara.com Bareng Accor Sambut Tahun Baru 2026 dengan Kompetisi Dekorasi Kue
-
Gaji Sopir MBG Lebih Tinggi dari Guru Honorer, JPPI: Lebih Rasional Jadi Sopir!
-
Jembatan Bailey Lawe Mengkudu Fungsional, Akses Gayo Lues-Aceh Tenggara Kembali Lancar
-
Dilema PDIP dan Demokrat: Antara Tolak Pilkada Lewat DPRD atau Tergilas Blok Besar
-
689 Polisi Dipecat Sepanjang 2025, Irwasum: Sanksi Adalah 'Gigi' Pengawasan
-
Eros Djarot Ungkap Kisah Geng Banteng, Kedekatan dengan Megawati hingga Taufiq Kiemas
-
Kedaulatan dan Lingkungan Terancam, Tambang Emas di Sangihe Terus Beroperasi
-
KSPI Sentil Gaya Kepemimpinan KDM, Dinilai Penuh Kebohongan Soal Buruh
-
Refly Harun Bedah Tulisan 'Somebody Please Help Him' dr. Tifa Soal Sosok Misterius, Sindir Siapa?