Suara.com - Polisi akhirnya menemukan potongan kepala dan dua kaki korban mutilasi manusia silver Dony Saputra (24). Potongan tubuh tersebut ditemukan tak jauh dari lokasi awal ditemukannya badan korban.
Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal mengungkapkan potongan kepala Dony ditemukan di sekitar Kayuringin, Bekasi Selatan. Lokasi tersebut tak jauh dari potongan badan korban saat pertama kali ditemukan pada Senin (7/12) lalu.
"Enggak beda jauh lah dari sekitaran itu (lokasi ditemukannya badan korban). Beda RW saja tapi di sekitaran Kayuringin," kata Alfian kepada wartawan, Rabu (9/12/2020).
Sementara itu, Alfian menyebutkan dua potongan kaki Dony ditemukan di sebuah tempat sampah. Kekinian, seluruh potongan tubuh korban mutilasi manusia silver tersebut pun telah terkumpul.
"Kaki yang di tong sampah, kepala di pinggir sungai," ungkap Alfian.
Warga Bekasi sebelumnya digegerkan dengan penemuan jenazah pria tanpa kepala, satu lengan, dan dua kaki. Jenzah pria yang diduga korban mutilasi itu ditemukan di Kayuringin, Bekasi Selatan, Bekasi Jawa Barat, Senin (7/12) pagi.
Selang beberapa hari, polisi akhirnya berhasil mengindetifikasi korban dari sidik jarinya. Terkuak bahwa korban merupakan seorang pria bernama Dony Saputra.
Pada Rabu (9/12) dini hari tadi Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya pun berhasil menangkap pelaku, yakni Ahmad (17). Pelaku diketahui merupakan teman dekat korban yang berprofesi sebagai manusia silver.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pelaku ditangkap di wilayah Kranji. Dia ditangkap saat tengah asik bermain PlayStation alias PS.
Baca Juga: Cuaca Buruk Sebabkan Ribuan Gardu PLN Rusak, 5.843 Berhasil Diperbaiki
"Ya benar pelaku kasus mutilasi sudah berhasil kita amankan," kata Yusri.
Adapun, motif Ahmad tega membunuh dan memutilasi teman Dony diketahui lantaran merasa sakit hati. Dia mengaku sakit hati karena kerap dilecehkan secara seksual oleh korban.
Menurut Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Ahmad merasa sakit hati karena korban berkali-kali memaksanya untuk melayani nafsu bejatnya.
"Pelaku kesal dengan korban karena dipaksa sodomi berkali-kali oleh korban," beber Erna.
Tag
Berita Terkait
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan Tekan Stunting di Tamansari Bogor
-
PLN Resmikan SPKLU Center ke-6 di Jawa Barat, Siap Hadapi Lonjakan Pengguna EV Saat Nataru
-
Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 50,3 Juta Penerima di Seluruh Indonesia
-
Bahas Aset Negara, Dedi Mulyadi Sambangi KPK
-
KDM Tegaskan Alih Fungsi Lahan Jadi Dalang Banjir di Bandung
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru