Suara.com - Mantan Kasubag Kesekretariatan Mahkamah Agung (MA) Jumadi mengaku kerap mengantarkan hakim agung bertemu dengan mantan Sekretaris MA Nurhadi.
"Saya mengantar hakim agung ke Pak Nurhadi itu pada 2017 seingat saya, ada Pak Narto, Pak Purwo, ada satu lagi mantan dirjen juga, aduh lupa saya," kata Jumadi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Jumadi bersaksi untuk dua terdakwa, yaitu mantan Sekretaris MA Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyanto yang didakwa menerima suap sejumlah Rp 45,726 miliar dari Direktur Utama PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) 2014-2016 Hiendra Soenjoto, dan gratifikasi senilai Rp 37,287 miliar dari sejumlah pihak pada periode 2014-2017.
Jumadi saat ini bekerja di Bagian Umum Kepegawaian Biro Kepegawaian MA. Sebelumnya, ia ditempatkan di Biro Perlengkapan Bagian Bimbingan dan Monitoring 2014-2016 dan pada 2007-2014 menjadi Kasubbag Kesekretariatan.
"Saya mengelola kesekretariatan Pak Nurhadi, sejak 2012 sejak beliau diangkat Sekretaris MA, jadi pada 2012-2014 secara langsung ditugaskan sebagai Kepala Kesekretariatan," kata Jumadi sebagaimana dilansir Antara.
Pertemuan itu, menurut Jumadi, ada yang berlangsung di rumah Nurhadi di Simprug, Jakarta Selatan.
"Beliau waktu itu pernah tinggal di Simprug sana, saya lupa namanya, di Apartermen District 8 Senopati dengan Pak Purwosusilo, Pak Abdul Manaf," ungkap Jumadi.
Hakim Agung Purwosusilo dan Abdul Manaf, menurut Jumadi adalah dari peradilan agama.
Namun Jumadi tidak dapat memastikan apakah pertemuan itu terkait kedinasan atau bukan.
Baca Juga: Kuasa Hukum Benarkan Nurhadi Bertemu Tiga Hakim Agung, Bahas Apa?
"Saya tahunya hanya beliau. karena beliau sama-sama di eselon satu. Waktu Pak Nurhadi Sekretaris, Pak Narto adalah Kepala Badan Pengawasan, kemudian Pak Purwosusilo adalah Dirjen Baddilag, jadi sering bersama-sama, dalam rangka silahturahmi," kata Jumadi.
Menurut Jumadi, dalam pertemuan itu, ia sempat mendengar isi pembicaraan terkait perkembangan kantor.
"Misalnya, yang saya ingat saja, bagaimana perkembangan terkait dengan pembentukan satuan kerja baru, pembentukan pengadilan baru, terus pemenuhan SDM-nya. sekitar itu saja," ujar Jumadi pula.
Jumadi pun mengaku pernah bertemu hakim agung di rumah Nurhadi pada acara-acara tertentu.
"Waktu acara buka puasa bersama pernah, kemudian yang satu lagi pernah dulu ada Pusdiklat di Megamendung, kemudian ada makan malam di rumah beliau di Megamendung," kata Jumadi pula.
Selanjutnya Jumadi pernah sekali mengantar dokumen Nurhadi pada sekitar 2017.
Berita Terkait
-
Kuasa Hukum Benarkan Nurhadi Bertemu Tiga Hakim Agung, Bahas Apa?
-
Saksi Ungkap Nurhadi Pernah Bertemu Dengan Tiga Hakim Agung Tahun 2017
-
Ahli IT Forensik Bongkar Foto Uang Dolar di Laptop AKBP Yogi Suami Pinangki
-
Pengacara Nurhadi: Hadirkan Saksi Amir Tak Relevan Dengan Dakwaan Jaksa
-
Cekcok sama Saksi di Sidang, Nurhadi: Hebat, Bapak Siapa Bisa Ketemu Saya?
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra