Suara.com - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menilai kenaikan persentase positivity rate atau rasio positif kasus COVID-19 disebabkan oleh upaya 3T dan perubahan perilaku yang belum maksimal.
Positivity rate Covid-19 di Indonesia pada Senin (11/1/2021) mencatatkan rekor di angka 31,1 persen atau lebih enam kali lipat dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 5 persen.
"Positivity rate (negara Indonesia) kita masih tinggi, kita sampai ke 30 persen, ini menunjukkan bahwa apa yang kita lakukan di sisi hulunya masih kurang kuat. Di sisi testing tracing isolation-nya sama perubahan perilakunya masih kurang kuat, itu akan mendorong ke sisi hilir akibat, rumah sakit dan tenaga kesehatan akan mendapatkan tekanan yang sangat hebat," kata Budi dalam Raker dan RDP di Komisi IX DPR RI, Jakarta, Selasa (12/1/2021).
Budi mengatakan tren lonjakan kasus corona di Indonesia selalu disebabkan oleh mobilitas masyarakat dalam libur panjang pada Agustus, Oktober, dan akhir tahun.
Selama libur tersebut banyak masyarakat yang abai dengan protokol kesehatan dan upaya pemerintah dalam melakukan 3T yakni tracing, tracing, dan treatment juga tidak berkembang signifikan.
Hal ini berimbas pada bagian hilir yakni rumah sakit dan tenaga kesehatan sebagai garda terakhir yang kewalahan menampung pasien positif pasca liburan.
"Kasihan tenaga kesehatan mereka mendapatkan banyak pressure, letih, yang wafat juga banyak, kita sendiri sebagai masyarakat harusnya lebih melihat di sisi hulu atau penyebabnya," jelasnya.
Untuk diketahui, pandemi COVID-19 telah menginfeksi 836.718 orang Indonesia, kasus aktif 123.636 orang, 688.739 orang sembuh, dan 24.343 jiwa meninggal dunia.
Baca Juga: Menkes Budi Ternyata Ahli Nuklir, PDIP: Covid-nya Mau Dibom Semua?
Tag
Berita Terkait
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Akhirnya Terungkap! Menkes Budi Gunadi Beberkan 3 Penyebab Utama di Balik Krisis Keracunan MBG
-
Satu Desa di Sukabumi Bakal Diberi Obat Cacing, Menkes Budi: Balita Raya Meninggal Bukan Cacingan!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN