Suara.com - Kapal Rumah Sakit TNI AL yakni KRI Soeharso (SHS-990) telah bersandar di Dermaga Lanal Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (19/01/2021) untuk membantu penanggulangan bencana pasca gempa M6,2.
KRI SHS-990 akan menjalankan misi kemanusiaan dengan membawa dua helikopter yang berguna untuk mengangkut korban gempa yang tidak terjangkau dan membawa 160 personel terdiri dari ABK KRI 94 orang dan Tim Satgas 56 Orang.
Rumah sakit apung TNI AL ini tidak hanya membawa obat-obatan dan tenaga medis, namun juga bahan kebutuhan pokok serta peralatan listrik.
"Dari TNI sudah menyiapkan satu kapal rumah sakit, yaitu KRI Soeharso yang sekarang berada di Lanal. Sehingga bisa mengatasi kesulitan masyarakat yang terdampak bencana yang dirawat di rumah sakit tidak tertampung, bertahap nanti kami pindahkan, walaupun tidak semuanya bisa tertampung," kata Komandan Korem (Danrem) 142 Taro Ada Taro Gau, Brigjen Firman dalam jumpa pers virtual, Selasa siang.
Selain rumah sakit apung, TNI juga akan mendirikan rumah sakit lapangan untuk merawat sejumlah korban luka akibat gempa.
"Dalam waktu dekat tiga hari ke depan insyaallah kalau tidak ada halangan rumah sakit lapangan akan digelar juga, minimal dirikan satu bulan atau sampai dengan penyembuhan pasien-pasien dari dampak bencana," ujarnya.
Sejauh ini, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat per Selasa (19/1/2021) sudah mencapai 90 orang.
Selain itu, tercatat 679 orang luka ringan serta terdapat 253 orang mengalami luka berat, yaitu 189 orang luka berat di Kabupaten Mamuju dan 64 orang luka berat di Kabupaten Majene.
Kemudian 19.435 orang juga masih mengungsi, dengan rincian 15.014 orang mengungsi di Kabupaten Mamuju dan 4.421 orang mengungsi di Kabupaten Majene.
Baca Juga: Gempa Bumi di Majene Jenis Gempa Kerak Dangkal
Tim SAR gabungan yang terdiri 1.625 personel terus melakukan pencarian di 20 sektor untuk mengevakuasi korban yang diduga masih terjebak di reruntuhan bangunan.
Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa sudah terjadi 31 kali gempa di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat terhitung sejak 14-18 Januari 2021.
Potensi gempa susulan masih akan terus terjadi dalam beberapa hari ke depan dengan intensitas gempa yang mulai berkurang.
Warga yang tinggal di pesisir pantai juga diimbau untuk segera melakukan evakuasi mandiri menjauhi pantai jika terjadi gempa kuat di pantai, mengingat pesisir Majene pernah terjadi tsunami pada tahun 1969.
Begitu pula dengan masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan atau yang melewati jalan di tepi tebing curam, perlu waspada karena gempa susulan signifikan dapat memicu terjadinya longsoran dan runtuhan batu.
Masyarakat diminta selalu waspada dan mengikuti informasi resmi yang tersedia melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui situasi terkini.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri