Suara.com - Kritik Ketua DPC Partai Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis terhadap penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan Gubernur Anies Baswedan bergulir menjadi isu politik.
Ali Lubis mengatakan jika Anies merasa sudah tidak mampu menangani pandemi Covid-19 sebaiknya mundur dari jabatan gubernur Jakarta.
Menurut analis politik dari Indo Strategi Research and Consulting Arif Nurul Imam kepada Suara.com, Rabu (27/1/2021), pernyataan Ali Lubis bisa dilihat dari dua sisi.
Pertama, kata Arif, permintaan mundur lantaran kepentingan kader Gerindra tidak terakomodasi meski wakil gubernur berasal dari Gerindra.
Kedua, menurut Arif, relasi Gerindra dan Anies saat ini unik.
Disebut unik meski diusung Partai Gerindra, Anies saat ini dipandang berlawanan dengan Istana, dimana Partai Gerindra saat ini merupakan bagian dari pemerintah.
"Relasi demikian maka memunculkan relasi politik taktis atau bergantung kepentingan sehingga tidak aneh jika kader Gerindra kadang mengkoreksi Anies Baswedan," kata Arif.
Analis kebijakan publik dari Political and Public Policy Studies Jerry Massie berpandangan ada dua arti dalam narasi yang disampaikan Ali Lubis.
Pertama, secara pribadi Ali Lubis menyoroti Anies setelah menyerahkan penanganan pandemi Covid-19 ke pemerintah pusat.
Baca Juga: Ada Dua Arti Kritikan Ali Lubis Agar Anies Mundur
"Tapi saya yakin Anies tetap profesional. Memang pemerintah pusat dan DKI Jakarta perlu sinergitas dan berafiliasi untuk menanggulangi bersama Covid-19," kata dia.
"Saya pastikan akan ada krisis rumah sakit. Atau tak ada lagi tempat bagi para pasien Covid-19. Nah ini intinya."
Kedua, jika Ali Lubis bicara secara politik atau partai, kata Jerry, maka yang muncul ke publik seperti mempermalukan Anies Baswedan, bahkan Ahmad Riza Patria.
"Sebetulnya ini saya duga disengaja. Kenapa tak dari tahun lalu. Apakah ini ada agenda politik di belakang ini hanya mereka yang tahu?" kata Jerry.
"Kalau saya nilai di Jabar, Jatim, dan Jateng, Banten sama saja belum optimal. Kan lucu hanya Anies yang diserang."
Berita Terkait
-
Terpopuler: Mata Anies Baswedan Kedutan usai Disebut Prabowo, Gaji Pegawai PLN Bikin Penasaran
-
Nilai 11 Masih Diingat Terus, Prabowo Sebut Anies yang Bikin Dirinya Menang
-
Mata Anies Baswedan Kedutan Usai Namanya Disebut Prabowo, Benarkah Artinya Lagi Dibicarakan Orang?
-
Momen Prabowo Sebut Nama Anies di Munas PKS, Ungkit Skor 11 dari 100: Dia yang Bantu Gue Menang!
-
Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol