Suara.com - Kepala Badan Komunikasi Strategis, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pernyataan mantan Wakil Sekjen (wasekjen) Partai Demokrat Yus Sudarso terkait kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono, tidak berdasar.
Sebelumnya, Yus menyampaikan keluhan dan kekecewan kader atas kepemimpinan AHY.
Sebaliknya, kata Herzaky, Partai Demokrat satu tahun belakangan di bawah kepemimpinan AHY justru menuai hasil positif.
"Karena itu, statement salah seorang kader senior mantan pengurus Partai Demokrat, Yus Sudarso, sangat tidak berdasar. Kader dan pengurus saat ini sangat antusias dan semangat menyambut Pemilu 2024. Ada optimisme baru yang muncul sejak kepemimpinan AHY," kata Herzaky dalam keterangannya, Senin (8/2/2021).
Herzaky juga menyoroti terkait klaim dari pihak Yus menyoal keberadaan empat faksi yang justru mendukung Moeldoko menggantikan AHY. Belakangan diketahui, sikap dua faksi tersebut tidak benar-benar seperti yang dikatakan Yus.
"Tapi, ternyata dua nama hanya dicatut. Ketua umum pertama Subur Budi Santoso, yang katanya merupakan salah satu faksi menolak AHY, malah mengirimkan siaran pers beberapa hari lalu kalau mendukung kepemimpinan AHY selaku hasil Kongres V yang sah, Maret 2020 lalu. Sedangkan faksi Marzuki Alie terbukti tidak benar karena Marzuki Alie sendiri membantah keras terlibat melalui berbagai diskusi publik maupun siaran persnya," kata Herzaky.
Herzaky lantas menanyakan terkait pengakuan dua faksi lainnya, yakni faksi Hadi Untung dan faksi Anas Urbaningrum. Apakah keduanya benar mendukung Moeldoko atau AHY.
"Belum kita ketahui respons dua nama lainnya, apakah itu benaran faksi atau hanya sekedar gerombolan yang bersekutu dengan pihak kekuasaan yang mencoba menginisiasi gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah," kata Herzaky.
Sebelumnya, mantan Wakil Sekjen (wasekjen) Partai Demokrat Yus Sudarso mengatakan bahwa ada empat faksi yang mendorong pergantian Ketua Umum Partai Demokrat dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko.
Baca Juga: Partai Demokrat Sragen: Kami 100 Persen Loyal Kepada AHY
"Saya amati dan tahu ada setidaknya 4 faksi," kata Yus dalam Forum Pendiri dan Senior Partai Demokrat di bilangan Jakarta Selatan, Selasa (2/2/2021).
Ia kemudian menyebutkan siapa saja keempat faksi yang dimaksud. Pertama, yakni faksi pendiri sekaligus faksi Subut Budi Santoso yang merupakan ketua umum pertama Partai Demokrat. Kedua ialah faksi dari Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres 2005 di Bali, yaitu Hadi Untung.
Sementara itu untuk faksi ketiga dan keempat masing-masing, yaitu faksi Anas Urbaningrum --ketua umum Partai Demokrat hasil Kongres di Bandung pada 2010-- dan faksi Marzuki Alie.
Yus menegaskan bahwa tidak ada rekayasa apapun terkait keempat faksi yang memiliki keinganan sama tersebur. Ia juga mempertanyakan di mana letak kesalahan para internal yang menginginkam pergantian pucuk pimpinan dari AHY ke tangan Moeldoko.
"Ini adalah sepenuhnya bagian dari internal partai. Apa salahnya kami? Seperti pendiri di awal menjemput SBY untuk mengantarkan beliau ke pimpinan RI 2004,"
Menurut Yus, hal yang serupa dilakukan Partai Demokrat terhadap SBY untuk menjadi presiden nantinya juga akan kembali dilakukan untuk mengantarkan Moeldoko.
Berita Terkait
-
Partai Demokrat Sragen: Kami 100 Persen Loyal Kepada AHY
-
Heboh Kudeta Demokrat, Petani Sawit Ramai-ramai Bela Moeldoko
-
Soal Moeldoko-AHY, Denny: Pak Moeldoko Jangan Nakal, Kasihan Masih Kecil
-
Survei Capres: Prabowo Tertinggi, Moeldoko Peringkat Buncit
-
Isu Kudeta Partai Demokrat, Moeldoko Kalah dengan AHY untuk Pilpres 2024
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!
-
KPK Lanjutkan Operasi 'Memiskinkan' Nurhadi, Hasil Panen Rp1,6 Miliar Disita