Suara.com - Seorang pria 100 tahun didakwa dengan 3.518 tuntutan karena diduga menjadi anggota SS di kamp konsentrasi Sachsenhausen yang didirikan Nazi saat Perang Dunia Kedua.
Menyadur Sky News, Rabu (10/2/2021) dinyatakan bahwa pria tersebut, yang tidak dapat disebutkan namanya karena hukum Jerman, bekerja di kamp Sachsenhausen antara tahun 1942 dan 1945 sebagai anggota tamtama sayap paramiliter Nazi, kata para penyelidik.
Kamp itu didirikan pada tahun 1936 dan diperkirakan lebih dari 40.000 tahanan meninggal di sana karena kelaparan, penyakit, dan pembunuhan yang direncanakan.
Pria tersebut dianggap cukup fit untuk diadili oleh jaksa, meskipun usianya sudah lanjut. Waktu persidangan juga diyakini akan dibatasi mengingat kondisi pria tersebut.
Kasus ini diserahkan ke Cyrill Klement pada 2019, sebagai bagian dari kantor kejaksaan khusus di Ludwugsburg yang menyelidiki kejahatan perang era Nazi.
Dakwaan tersebut datang setelah jaksa di kota utara Itzehoe mengatakan pihaknya membawa tambahan tuduhan atas pembunuhan terhadap seorang wanita berusia 95 tahun, yang diklaim bekerja sebagai sekretaris komando SS di kamp konsentrasi Stutthof.
Efraim Zuroff, pemburu senior Nazi untuk Simon Wiesenthal Center di California, mengatakan kasus terbaru adalah "pengingat penting akan bahaya anti-Semitisme, rasisme dan xenophobia".
"Usia lanjut para terdakwa bukanlah alasan untuk mengabaikan mereka dan memungkinkan mereka untuk hidup dalam kedamaian dan ketenangan yang mereka sangkal dari korban mereka." jelasnya.
Pengadilan negara bagian di Neuruppin tempat kamp konsentrasi berada, akan mengevaluasi kasus tersebut dan memeriksa apakah terdakwa cukup fit untuk diadili.
Baca Juga: Hertha Berlin vs Bayern, Gol Tunggal Kingsley Coman Menangkan Die Roten
Preseden hukum baru-baru ini di Jerman menyebutkan bahwa siapa pun yang membantu operasi kamp konsentrasi Nazi dapat dituntut karena menjadi pendukung dari pembunuhan yang terjadi di sana.
Hukuman terhadap mantan mekanik dari Ohio, John Demjanjuk, sebagai pelengkap pembunuhan di kamp kematian Sobibor di Polandia pada tahun 2011 memulai preseden hukum. Kemudian pada tahun 2015 dakwaan terhadap mantan penjaga Auschwitz Oskar Groening.
Sachsenhausen didirikan di utara Berlin bertindak sebagai fasilitas model dan kamp pelatihan, namun akhirnya menjadi tempat kerja paksa, pembunuhan massal di tangan SS, dan eksperimen medis.
Tahanan politik, kaum gay, Saksi-Saksi Yehuwa, dan penjahat awalnya ditahan di lokasi tersebut, sebelum ribuan orang Yahudi dibawa ke sana pada tahun 1938.
Setiap tahanan yang masih hidup di kamp pada tahun 1942 dikirim ke kamp kematian Auschwitz.
Kamp tersebut kemudian dibebaskan pada tahun 1945 oleh Soviet, yang kemudian mengubahnya menjadi kamp mereka sendiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
HUT ke-80 TNI Mau Dievaluasi Imbas Renggut 2 Nyawa Prajurit, Bakal Ada Investigasi?
-
Reformasi Hukum Era Prabowo: Muncul Usulan Sistem 2 Lapis Agar Polri-Kejaksaan Saling Jaga, Apa Itu?
-
Jabatan Mentereng Halim Kalla: Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka Korupsi PLTU
-
Ahli di Sidang Praperadilan Nadiem Makarim: Kerugian Keuangan Negara Saja Belum Tentu Korupsi
-
Eks Bendahara Amphuri Diperiksa KPK, Bantah Ikut Campur Soal Kuota Haji
-
Janji Pemerintah Bantu Renovasi Sebagian Ponpes Tua dan Rawan, Cak Imin: Tapi Anggaran Kita Terbatas
-
Kasus Erika Carlina Naik ke Penyidikan, DJ Panda Dipanggil Polisi Pekan Depan!
-
Mau Kucurkan Dana Triliunan ke Bank Jakarta, Menkeu Purbaya: Jangan Sampai Saya Kasih Duit Panik
-
Cak Imin: Semua Pembangunan Pesantren Tanpa Izin Harus Dihentikan Sementara
-
Pemda Berperan Penting Dukung Produktivitas Nasional, Tegas Mendagri